Title
: Lucid Dream
Author
: Park Su Jan (박수잔)
Genre
: Fantasy
Cast(s)
: B.A.P (Youngjae, Daehyun, Zelo), OC
Chapter
1
*Prolog*
Lagi-lagi, aku berada di tempat antah-berantah. Tempat yang
gelap dan seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Udaranya dingin dan
lembab. Sungguh, aku tidak ingin berlama-lama ada di sini. Tapi aku juga tidak
tau jalan keluar dari tempat ini. Aku yakin ini mimpi. Tapi kenapa tanah yang
kuinjak benar-benar terasa lembab? Udaranya juga, aura yang dingin mencekam terasa
menembus hingga ke tulangku.
Suara langkah kaki mendekat. Seperti suara seseorang yang
mengenakan sepatu bot. Samar-samar, aku melihat sesosok manusia semakin
menghampiriku. Tapi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia membawa
rantai di tangannya. Seakan bersiap untuk mengikatku. Aku ketakutan, tapi kedua
kakiku seolah-olah semakin terhisap ke dalam tanah yang kuinjak.
"Kenapa diam saja? Cepat lari!" sebuah suara
mengagetkanku. Aku juga ingin berlari, tapi tidak bisa.
"Kalau tidak bisa, sebaiknya kau bangun sekarang!"
seru suara itu lagi.
Aku -yang masih ketakutan karena sosok bersepatu bot itu semakin
mendekat, mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Aku tidak bisa menemukan si
pemilik suara.
"Ini berbahaya! Sudah kubilang cepat bangun. Atau aku yang
akan membangunkanmu!"
Sepasang tangan memegang lenganku, menarikku keluar dari tanah
yang menghisapku. Tangan itu dingin tapi aku merasa sangat nyaman. Aku berhasil
keluar. Tapi, sekali lagi, aku tidak tahu siapa yang sudah menolongku. Keadaan
di sini sangat gelap dan sunyi.
"Dasar bodoh." gumam orang itu. Lalu tiba-tiba
seberkas cahaya seakan membutakan mataku.
*Choi
Jun Hee's POV*
"Liburan kemarin
membosankan sekali. Aku tidak memiliki rencana apa-apa dan juga dilarang untuk
kerja paruh waktu. Kalau kau bagaimana?" Kim So Hyun, temanku sejak SMP
mulai mengeluh tentang liburannya di hari pertama semester baru.
"Sama saja."
jawabku, mataku berkutat pada gambar-gambar astronomi dari buku yang baru saja
kubeli kemarin.
"Kupikir Jung
Daehyun mengajakmu kencan."
Aku menoleh kepada
Sohyun.
"Siapa?"
"Daehyun. Jung
Daehyun~" ulangnya, sambil mengedikkan dagu ke arah seorang cowok berambut
cokelat yang sedang tertidur dengan telinga tertutup headphone. Cowok yang barusan ditunjuk Sohyun itu
adalah salah satu cowok paling populer di sini. Dia bersuara merdu dan juga
sangat mahir memainkan piano. Tipe yang banyak disukai siswi di sekolahku.
"Kenapa tiba-tiba
Jung Daehyun?" tanyaku heran.
"Kau tidak sadar?
Dia kan sudah lama tertarik padamu."
"Maldo andwae (tidak mungkin)! Memangnya aku ini siapa bisa
membuat Daehyun yang populer itu tertarik padaku."
Sohyun melirikku
sebal.
"Kau bukan
siapa-siapa makanya dia tertarik padamu." komentar Sohyun sarkastik.
Aku hanya nyengir
masam. Sohyun memang dikenal suka berkomentar apa adanya dan cenderung
sarkastik. Bagi yang belum kenal dekat mungkin akan menganggap dia orang yang
sombong dan kejam. Tapi sebenarnya dia orang yang baik. Itulah kenapa kami bisa
berteman cukup lama.
"Kau..."
Sohyun menggantung kalimatnya. Aku menoleh padanya.
"Ada apa?"
"Kau tidak
tertarik pada Daehyun? Kalau kau mau, aku bisa menjadi match maker--"
"Aku tertarik
pada orang lain." aku memotong kalimat Sohyun.
"Siapa-- ah, si
kutu buku itu? Yoo Youngjae? Seleramu aneh."
"Entahlah. Aku
awalnya merasa penasaran dengan Youngjae. Kau tahu, seperti ada sesuatu yang
menarikku untuk berusaha lebih mengenalnya. Setiap bertemu pandang, rasanya aku
seperti tertangkap basah melakukan pelanggaran sekolah. Dan jantungku..."
"Aku tahu. Aku
tahu. Itu tandanya kau sedang jatuh cinta. Makanya kau tidak berniat melirik
yang lain." Sohyun mengangguk-angguk paham.
Jatuh cinta? Benarkah?
***
Duh, leherku terasa
keram karena terlalu lama mendongak ke atas. Buku tentang rasi bintang yang
kucari ada di rak yang terletak lebih tinggi dari jangkauan tanganku. Tidak ada
seorang pun yang bisa kumintai tolong. Kecuali Youngjae.
Tapi aku terlalu takut
untuk sekedar menyapanya.
Youngjae menyadari
keberadaanku. Dia terlihat menghela napas lalu bangkit dari duduknya. Kupikir
dia marah karena aku tadi menatapnya. Tapi tak disangka dia malah menghampiriku
dan langsung mengambilkan buku yang kumaksud sebelum aku sempat berkata apa-apa.
"Nih." dia
menyodorkan buku itu padaku.
"Te-terima
kasih." aku menerima buku itu dari tangannya. Bagaimana dia bisa tahu
kalau aku membutuhkan buku ini.
"Tidak usah segan
minta tolong padaku. Aku kan makhluk yang kasat mata juga."
Entah dia bermaksud
bercanda atau tidak, begitu mendengar komentarnya, aku merasa seperti melihat
Sohyun versi cowok.
"Bercanda."
katanya dengan nada yang masih sama datarnya.
"Oh? Ya..."
aku mengangguk-angguk kaku. Kupikir setelah mengambilkan buku itu untukku,
Youngjae akan segera pergi. Tapi dia masih berdiri di sampingku sambil
mengamati buku-buku di rak.
"Kau juga suka
astronomi?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Sedikit."
kataku sambil mengisyaratkannya dengan jari jempol dan telunjuk tangan kiriku.
"Aku punya banyak
buku tentang astronomi. Jumlahnya kurang lebih 500 buah."
Li-lima ratus buah
koleksi buku astronomi? Apa dia punya toko buku?
"Kau boleh
meminjamnya, kalau kau mau pinjam sih."
"Aku boleh
meminjamnya?" tanyaku antusias. "Benarkah?"
"Yeah..."
"Tapi ... gratis
kan?"
Youngjae menoleh
sambil sedikit menganga.
"Kalau kau bayar
itu namanya menyewa kan?"
Benar juga.
Youngjae melirikku
seperti mau mengatakan sesuatu.
"Jun Hee, apakah
aku bisa menjadi temanmu?" ujarnya membuatku terperangah kaget.
Jun
Hee apakah aku bisa menjadi temanmu?
Jun
Hee apakah aku bisa menjadi temanmu?
Ucapan Youngjae
barusan terasa seperti mimpi bagiku. Siapa yang sangka, seorang yang pendiam
seperti Youngjae, yang -walaupun sekelas tapi jarang berinteraksi dengan
teman-temannya- saking jarangnya bicara sampai dikira tuna wicara ini, dan juga
orang yang diam-diam membuatku tertarik untuk lebih mengenalnya ini tiba-tiba
bertanya apakah dia bisa berteman denganku.
Ingatkan aku untuk
tetap terjaga di saat seperti ini.
*To
be Continued* 140806
Tidak ada komentar:
Posting Komentar