Jumat, 13 November 2015

[Sinopsis] Sassy, Go Go! (발칙하게, 고 고!) Episode 12 FINAL










Kim Yeol berteriak marah pada Ha Joon soal keputusannya yang keluar dari tim cheers.
Yeol, “Aku tanya, apakah karena Kang Yeon Doo?!”

Ha Joon terdiam. Yeol menatapnya sedih (aku yakin Yeol marah bukan karena Ha Joon yang memiliki perasaan pada Yeon Doo lalu mempengaruhi belajarnya, tapi karena Ha Joon menyembunyikan perasaannya).
Ha Joon, “Jika memang karena Kang Yeon Doo lantas kau mau apa? Jika memang iya, aku harus bagaimana? Aku melihatmu terluka hanya karena menyelamatkan Yeon Doo, dan akhirnya kau menemukan gadis yang kau sukai. Aku harus bagaimana?”
Yeol menarik baju Ha Joon, “MAKANYA KAU HARUS JUJUR, BRENGSEK!!”

Ha Joon melepaskan cengkeraman Yeol, dia berkata tidak aka nada yang berubah walaupun dia jujur, Yeol akan tetap menyukai Yeon Doo. Jadi walaupun dia menjadi pengecut dengan kabur seperti itu, dia minta Yeol tidak usah peduli padanya. Lalu dia pergi meninggalkan Yeol.



Ha Joon melampiaskan kekesalannya dengan menendang kursi di kelas. Dia bahkan menghancurkan sebuah cermin menggunakan pukulan tangannya.

Ha Joon bertemu Yeon Doo di koridor, Yeon Doo melihat tangan Ha Joon yang berdarah dan menawarkan untuk mengobatinya. Tapi Ha Joon langsung menyentak tangannya, dia memotong kalimat Yeon Doo yang ingin bertanya soal kejadian saat Ha Joon bersama ayahnya tadi. Ha Joon memohon pada Yeon Doo untuk tetap diam dan jangan mengikutinya.



Yeon Doo menghampiri Yeol dan mengajaknya makan siang bersama sesuai janji mereka. Tapi Yeol berkata dia tidak bisa menemani Yeon Doo hari itu. Yeol langsung pergi, sementara Yeon Doo mengerutkan keningnya, bingung.

Yeol menemui Ha Joon di gedung olahraga. Ha Joon mengingatkan Yeol untuk tidak menghiraukannya. Yeol menghela nafas, mengatakan dia sudah mencobanya. Ha Joon benar, setelah mencoba dan mencoba lagi, dia tetap tidak bisa berhenti menyukai Yeon Doo. Tapi dia juga tetap tidak bisa kehilangan Ha Joon. Yeol tidak tahu harus berbuat apa.

Ha Joon berkata dia akan melupakan (perasaan)-nya, jadi Yeol tidak usah khawatir. Yeol tidak setuju, jika hatinya saja bisa sakit, hati Ha Joon juga pasti sakit. Yeol menyarankan untuk memikirkan baik-baik soal ini, dia meminta waktu bagi mereka untuk berpikir. Ha Joon melirik Yeol yang tertunduk.


Ha Joon mendapat telepon dari ayahnya yang bertanya soal pengunduran dirinya dari klub cheerleading. Ha Joon berkata dia sudah berhenti jadi dia meminta ayahnya untuk tidak mengganggu tim cheers. Ayahnya mengingatkan Ha Joon untuk tetap diam karena sebentar lagi akan ada pemeriksaan kasus manipulasi dan korupsi di SMA Sevit.

Soo Ah sedang membersihkan lantai koridor ketika ibunya datang. Soo Ah menjelaskan kalau sekarang hubungannya dan teman-temannya dan juga nilainya baik-baik saja, dia meminta ibunya untuk tidak sering-sering datang ke sekelah. Dia berjanji tidak akanmenimbulkan masalah lagi. Ibunya menghela nafas dan mengatakan kalau Soo Ah sangat keras kepala. Lalu ibunya pergi menemui KepSek.


Ibu Soo Ah mengingatkan KepSek bahwa mereka ada dalam ‘kapal’ yang sama. KepSek berkata dia sudah menyingkirkan bukti soal manipulasi nilai itu. Ibu Soo Ah menambahkan dia sudah berdiskusi dengan wali murid klub Baekho yang lain untuk bekerja sama mengatasi masalah ini.

Utusan Dinas Pendidikan, wali murid klub Baekho (kecuali wali murid Yeol dan Ha Joon), Kepsek dan Guru Im mengadakan rapat investigasi. Ibu Jae Young, ibu Na Yeon dan ibu Tae Pyung kompak melimpahkan kesalahan pada ibu Soo Ah dan KepSek. Mereka mengatakan kalau mereka tidak terlibat soal manipulasi nilai dan sejak awal memang menentang pembentukan tim cheers.


Di ruang klub Baekho. Hyosik mendapat SMS yang mengatakan bahwa tim cheers mereka jadi perbincangan karena menimbulkan masalah besar, dan bahkan sudah menjadi trending topic di situs pencarian. Da Mi datang dan memberitahu pengumuman yang menyatakan kalau mulai hari itu, klub Real King dan klub Baekho akan dipisahkan.

KepSek sedang mengemasi barangnya di kantor dan Guru Im bersemangat membantunya berkemas. LOL. Guru Im berkata dia diminta untuk mengisi posisi KepSek untuk sementara karena KepSek Choi dipecat. Guru Nam dan Guru Yang mendatangi mereka, bertanya soal tim cheers yang dibubarkan. Guru Im menjelaskan karena tim itulah KepSek Choi dipecat.
Guru Nam menjelaskan, bahkan walau sudah dipecat, KepSek tetap harus bertanggung jawab karena sudah membuat murid latihan berbulan-bulan di tim itu. Guru Im terus menyela kalau KepSek sudah tidak punya kekuatan apa-apa lagi.

Guru Nam dan Guru Yang bicara soal Guru Nam yang otomatis mengundurkan diri karena tim cheers dibubarkan. Guru Yang berterima kasih pada Guru Nam yang sudah mengubah klub yang hanya tahu mengejar nilai dan selalu bertengkar, pada akhirnya bisa tertawa dan menangis bersama. Tapi mereka masih khawatir dengan kelanjutan tim cheers.


Guru Yang mengumumkan soal pengunduran diri Guru Nam di depan tim cheers. Dia berkata mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena itu keputusan Dinas Pendidikan. Guru Nam meminta mereka melupakan kalau dia sudah memberikan pelatihan keras dan menyuruh mereka hanya mengingat masa-masa indah saja selama latihan cheerleading. Dia juga akan terus mengingat momen indah selama mengajar tim cheers.
Guru Nam, “Bukankah sudah kubilang bahwa tujuan cheerleading adalah terus memberikan sorakan penyemangat untuk menghibur orang lain, terlebih diri mereka sendiri.”
Semua anggota menatapnya sedih kepergian Guru Nam.


Ha Joon melihat pengumuman soal pembubaran tim cheers dan juga pemisahan klub Real King dan Baekho. Dia menemui ayahnya dan mendengar pembicaraan ayahnya soal Dinas Pendidikan yang sudah membubarkan tim cheers, jadi dia merasa aman.
Ha Joon langsung mengkonfrontir ayahnya yang ternyata ada dibalik pembubaran tim cheers. Ayahnya tertawa dan berkata tim seperti memang sejak awal tidak berguna. Ha Joon kecewa, padahal dia berusaha percaya pada ayahnya yang berkata akan melindungi tim cheers. Ayahnya berkata Dinas Pendidikan sudah memutuskan pembubaran tim itu karena kasus manipulasi nilai berawal dari sana, dia melakukannya untuk melindungi Ha Joon.
Ha Joon tidak percaya, dia berkata alasan sebenarnya adalah supaya kasus korupsi ayahnya dan Ketua tidak terungkap (jadi ayah Ha Joon menggunakan masalah soal manipulasi nilai untuk mengalihkan kasus korupsinya bersama Ketua dalam jajaran direksi komite sekolah). Ayahnya marah, lalu menampar Ha Joon.


Yeon Doo dan Yeol bicara berdua. Untuk pertama kalinya Yeon Doo memanggil Yeol tanpa menyebut nama marganya ‘Kim’ (aku suka gestur Yeon Doo yang memegang sweater Yeol, seolah dia benar-benar butuh kata-kata penenang dari Yeol). Mereka bicara soal hubungan orangtua mereka dan juga tim cheers.
Yeol menambahkan masalah yang ini belum selesai, sudah datang masalah lain (soal perasaan Ha Joon pada Yeon Doo). Yeon Doo bertanya memangnya apa masalah lainnya, tapi Yeol tidak menjawab. Yeol minta maaf karena dia juga tidak tahu jawaban untuk masalahnya yang satu itu.




Tim cheers berkumpul, membahas apakah tidak mungkin jika wali murid klub Baekho yang merupakan anggota komite sekolah mempertahankan tim cheers. Soo Ah menjelaskan mereka tidak bisa apa-apa karena ini keputusan Dinas Pendidikan. Yeol menambahkan, orang luar mungkin mengira mereka ada di tim cheers hanya untuk menaikkan spesifikasi nilai. Yeon Doo berkata, padahal pada akhirnya mereka bisa berbagi kebahagiaan bersama, tapi tim harus dibubarkan tanpa diminta pendapat mereka terlebih dahulu. Yeol memegang bahu Yeon Doo untuk menenangkannya.


Sementara itu Ha Joon dikurung ayahnya di dalam kamar. Ayahnya mengatakan akan mengurus surat kepindahan Ha Joon ke luar negeri.
Yeol mendatangi rumahnya, tapi pelayan rumah terus mengatakan bahwa Ha Joon tidak ada di rumah. Yeol memutuskan untuk menemui langsung ayah Ha Joon.

Yeol meminta supaya Ha Joon diizinkan kembali ke sekolah karena akan mengikuti kompetisi cheerleading. Ayah Ha Joon berkata dia yang menyuruh Ha Joon berhenti dari tim, karena dia peduli nilai Ha Joon, dia menyuruh Yeol pulang dan tidak usah mengurusi Ha Joon.
Yeol mengepalkan tangannya geram. Dia mengingatkan supaya ayah Ha Joon tidak menyiksa anaknya lagi. Yeol menyindir ayah Ha Joon sebenarnya tidak menyayangi anaknya karena memperlakukannya seperti itu.



Soo Ah menghampiri Yeon Doo yang menyendiri di sudut paviliun baca. Soo Ah bertanya apa alasan Yeon Doo terus menyemangati mereka untuk ikut kompetisi. Dan akhir-akhir ini dia merasa aneh karena Yeon Doo yang terlalu tenang. Soo Ah berkata jika Yeon Doo butuh bantuannya, dia akan membantu.

Yeon Doo mengumpulkan anggota tim dan mengatakan dia akan menunggu mereka besok di tempat kompetisi jika mereka memang serius ingin tetap tampil. Tapi Yeon Doo meminta mereka untuk tidak menyalahkan anggota yang tidak bisa datang. Apalagi dengan pertimbangan tentang poin pinalti yang mungkin mereka terima karena bolos sekolah.


Yeol berkata pada Yeon Doo tentang kemungkinan beberapa anggota yang tidak hadir. Padahal tim cheers akan mengalami kesulitan jika ada satu saja anggota yang tidak hadir. Yeon Doo berkata dia tahu tapi dia pikir itulah jalan terbaik. Yeol tersenyum bangga padanya lalu mengusap-usap kepalanya. Yeon Doo menanyakan soal Ha Joon, Yeol berjanji akan membawa Ha Joon ikut kompetisi besok.


Yeol menyelinap keluar asrama. Dia berpapasan dengan Yeon Doo yang juga merencanakan hal yang sama (pasangan kompak!). mereka menunggu ayah Ha Joon keluar rumah untuk latihan golf. Yeon Doo menyalakan alarm kebakaran. Ha Joon yang panik meminta pelayan rumah membukakan kunci kamarnya. Begitu Ha Joon tiba di depan pintu rumahnya, Yeol sudah menyambutnya. Mereka bertiga lalu melarikan diri bersama.



Ha Joon menghentikan langkahnya ketika melihat mobil ayahnya. Dia menyuruh Yeol dan Yeon Doo untuk pergi duluan. Dia ingin menyelesaikan masalahnya dengan ayahnya setelah itu dia akan menyusul ke tempat kompetisi.

Ayah Ha Joon menyuruh Ha Joon pulang, tapi Ha Joon menolak. Ayahnya akan memukul Ha Joon tapi kali ini, Ha Joon menangkisnya. Ha Joon berkata dia tidak akan membiarkan ayahnya memukulnya lagi. Ha Joon lalu menunjukkan bekas luka di tangannya. Dia berkata bahwa itu adalah bekas luka karena dia sering mencoba bunuh diri. Setiap kali ayahnya memukulnya, dia akan lebih kesal pada dirinya sendiri. Dia merasa menjadi anak yang tidak berguna.
Ha Joon berkata dia sangat membenci ayahnya, jadi dia juga membenci dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi sekarang tidak lagi, Ha Joon berkata dia bukanlah tempat pelampiasan kemarahan ayahnya. Dia sudah tidak takut lagi dengan kemarahan ayahnya.


Yeol, Yeon Doo dan Ha Joon tiba di lokasi kompetisi. Mereka pasrah karena tidak ada satupun teman mereka yang datang. Dan ternyata anggota yang lain masih menunggu mereka. Mereka lalu bergegas menemui panitia tapi SMA Sevit tidak diperbolehkan ikut pertandingan karena sekolah mereka sudah membatalkan pendaftaran. Dengan cara gangster, mereka mulai menyuruh panitia untuk membiarkan mereka ikut. Panitia kelabakan berhadapan dengan anak SMA berjiwa gangster.
Tiba-tiba Guru Nam datang dengan gaya khasnya, menyuruh panitia memasukkan SMA Sevit ke daftar peserta lomba. Guru Nam menunjukkan kartu keanggotaan Komite Cheerleading Korea pada panitia. Tapi panitia tetap menolak. Guru Nam tertawa garing, menyuruh tim cheers untuk bersiap-siap sementara dia akan menyelesaikan masalah itu.
Guru Nam memelas pada panitia, meminta setidaknya sekali ini saja mereka diizinkan tampil di panggung. Panitia makin kebingungan.



Tim cheers SMA Sevit menjadi gugup melihat penampilan tim SMA lain. Yeon Doo menyemangati mereka, bukan piala ataupun juara yang menjadi tujuan mereka. Tapi kebersamaan lah yang membuat mereka ada di sana.




Mereka sudah ada di atas panggung (negosiasi Guru Nam dan panitia berhasil). Orang-orang berbisik soal SMA Sevit yang sedang ada kasus manipulasi nilai tapi masih berani tampil. Tim cheers (diberi nama Baekho karena memang tim cheerleading itu bernama Baekho walaupun isinya malah sekumpulan murid yang suka belajar) saling berpegangan tangan menguatkan mental, lalu bersiap-siap dengan posisinya masing-masing.
Guru Yang meneriakkan semangat untuk mereka, Guru Nam ikut bergabung. Tim cheers akhirnya bisa tampil dengan rileks dan mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Masing-masing mengangkat papan yang dirangkai menjadi kalimat, “오늘의 나를 응원 합니다. Oneuri nareul eungwon hamnida. Aku bahagia bisa menjadi diriku yang sekarang ini.” :’)



Narasi Kang Yeon Doo :
Ingatlah masa-masa yang menggebu di usia ke 18 tahun kita.
Dengan adanya kalian, ‘Aku’ bisa menjadi ‘Kita’.
Karena itu aku bisa menjadi lebih percaya diri lagi.
Karena kalian, aku bisa menjadi diriku sendiri.
Karena itu, aku bisa menghadapi dunia dewasa.
Hidup tak kan selamanya berjalan mudah.
Kita mungkin bisa mengambil langkah yang membuat keputusan kita salah dan terluka.
Kita akan menangis.
Tapi aku tak akan menyesal.
Karena kita sudah berusaha yang terbaik untuk bahagia hari ini.
(aku gak nangis, mataku cuma kemasukan debu :’D )

Mereka mendapat juara terakhir. Tapi mereka tidak menyesal, sementara murid lain mengejek mereka yang terus saja membanggakan juara terakhir di kompetisi itu. Dong Jae berkomentar dengan nada polos, mengatakan bahwa sepertinya tim mereka memang sudah ditakdirkan untuk menjadi juara terakhir.


Ha Joon sedang menikmati gummy bear saat Yeon Doo datang dan bergabung dengannya. Yeon Doo berkomentar kalau sekarang gummy hijau dan gummy merah berteman (sebelumnya Ha Joon tidak menyukai gummy hijau karena rasanya aneh).
Ha Joon membuat cerita dengan gummy itu (dan itu sangat cute). Dia bercerita kalau Gummy Merah (Ha Joon) tidak suka Gummy Hijau (Yeon Doo) karena si Hijau terlalu berisik dan ‘gila urusan’. Tapi si Hijau tidak menyerah dan terus mendekat. Dia memberi obat setiap kali si Merah terluka. Jadi si Merah tidak membenci si Hijau lagi, dan malah punya perasaan pada si Hijau. Si Merah belajar bagaimana mencintai walaupun menyakitkan. Dia ingin Yeon Doo tahu bahwa dia bersyukur.
Yeon Doo menatap Ha Joon bingung, tapi Ha Joon hanya tersenyum hangat.



Yeol kembali menemui Ha Joon di gedung olahraga. Kali ini, Ha Joon merebahkan diri di panggung, jadi Yeol mengikutinya. Yeol memberitahu bahwa sebentar lagi asrama akan tutup. Ha Joon menjawab santai kalau begitu dia akan tidur di sana.
Yeol, “Gila ya? Kau bisa mati kedinginan~”
Ha Joon, “Kalau begitu kau bisa memelukku~”
Yeol, “Menjauh kau!!”
Dan mereka pun tertawa.


Ayah Ha Joon diperiksa dengan dugaan penyiksaan terhadap anak dan mendapat perawatan di RS.  Ibu Soo Ah diperiksa dengan dugaan korupsi yang melibatkan manipulasi nilai di SMA Sevit.  Soo Ah mengirim pesan video pada ibunya dan meminta ibunya untuk tetap semangat. Dia minta maaf dan karena selalu merepotkan ibunya. Soo Ah berkata dia akan selalu mencintai ibunya.


Narasi Kang Yeon Doo :


Guru Im dipecat karena penyalahgunaan jabatan. Tapi setidaknya dia sudah mencicipi jabatan KepSek.


Dan kami juga tidak berubah, tim Baekho masih menjadi murid terpintar di sekolah, dan kami masih kelompok yang terbodoh di SMA Sevit. Yang berbeda adalah, sekarang kami mempunyai teman yang bisa kami ajak melakukan apa saja.


Guru Yang dan Guru Nam datang, Guru Yang berkata mereka harus lebih serius belajar karena akan kenaikan kelas, dia juga meminta Guru Nam untuk tidak melatih mereka terlalu keras, karena mereka sering tertidur di kelas. Hyosik menyeletuk itu karena pelajaran Guru Yang membosankan, membuat Guru Yang ‘marah’ dan pura-pura akan menghukum mereka.
Mereka berhamburan membubarkan diri, sementara Yeol berusaha melindungi Yeon Doo supaya tidak terkena huru-hara itu (aakk!!).



Dong Jae kembali ke klub basket dan masih mendapat dukungan fansnya. Kali ini, dia bermain lebih agresif dan lincah karena sekarang sudah berhasil menyembuhkan fobianya. Di tepi lapangan, Soo Ah menungguinya. Dong Jae mengeluarkan susu stroberi tapi Soo Ah langsung merebutnya.

Narasi Kang Yeon Doo :
Dan Kwon Soo Ah… dia telah mencuri susu stroberiku.

Dan masih ada cerita lain lagi,
Ibuku dan ayah Yeol masih melanjutkan kisah cinta mereka. Awalnya Yeol sangat menentang hubungan mereka, tapi sekarang tidak lagi.



Flashback :
Yeol bicara pada ayahnya dengan nada suara yang terdengar semakin lembut. Hubungan mereka semakin membaik tapi Yeol masih malu menunjukkannya. Ayah Yeol berkata Yeol akan tahu ketika sudah dewasa nanti. Menjadi tua tidak selamanya menjadi dewasa. Ketika ayahnya bercerai dulu, dia dan ibu Yeol belum dewasa, dia tidak yakin bisa membesarkan Yeol sendirian dan pada akhirnya malah menyakiti Yeol. Ayahnya berharap Yeol tumbuh menjadi orang dewasa yang keren.
Ayahnya mendapat panggilan telepon lalu keluar dari mobil. Yeol menemukan kotak cincin dan sebuah surat dari ibu Yeon Doo untuk ayahnya. Surat itu berisi perasaan bahagia ibu Yeon Doo selama menjalin hubungan dengan ayah Yeol walaupun hanya sebentar. Dia menghargai keputusan ayah Yeol supaya Yeol dan Yeon Doo hidup bahagia.


Yeol sibuk menelepon ibunya di Amerika untuk mendaftarkan dirinya dalam daftar keluarga ibunya.  Karena ayahnya sebentar lagi akan menikah, jadi dia ingin bersiap-siap (siap-siap apa hayo~).

Yeon Doo menghampirinya dan curiga karena Yeol belakangan sibuk menelepon seseorang. Yeon Doo menuduh Yeol selingkuh, dan tentu saja Yeol membantah. Ha Joon menghampiri mereka, dia menggoda Yeon Doo untuk datang padanya jika Yeol selingkuh. Hehe.


Lalu anggota yang lain berkumpul, mereka berlari bersama dan tertawa. Memulai awal yang baru dan bahagia.



TAMAT.

Komentar :

Huwaa~ it’s time to say goodbye for this amazing drama .
Dan rasanya aku belum siap. 12 episode terasa beneran singkat untuk drama bagus. Aku belum akan bosan untuk terus mengulang marathon drama ini dari episode 1. Walaupun dari segi rating gak memuaskan karena ini drama sekolah, tapi dari segi tayangan online, bisa jadi bukti kalo SGG sangat popular. Setiap kali episodenya mengudara, SGG selalu menempati peringkat 1 pencarian Naver. Komentar positif juga selalu membanjiri artikel tentang SGG. Mereka memuji PD-nim dan wrtiter-nim yang udah berhasil membuat cerita yang alurnya rapi, singkat tapi penuh makna.
Ketika pertama tau drama ini, aku tertarik buat ngikutin karena dari segi cast-nya, Eunji, Jisoo dan Lee won Geun. Aku menikmati tiap episodenya dan gak nyangka bakal terobsesi dengan drama ini.
Berkat SGG juga, orang-orang jadi makin mengenal Lee Won Geun dan jatuh cinta pada crinkles-smile-nya, pada pouty face-nya, pada wajah imutnya dan juga soft personality-nya. Seolah-olah karakter Kim Yeol emang diciptakan buat LWG. Berkat SGG juga orang-orang menemukan another bias bernama LWG, dengan karakter lead male-nya yang begitu dicintai dan dirindukan karena berbeda dengan karakter lead male di drakor pada umumnya. He breaks the rule!

Begitu juga Eunji dan Jisoo yang semakin diakui kemampuan aktingnya, bahkan Eunji mendapat peringkat ke 2 daftar idol yang memiliki kemampuan akting bagus (nomor 1 Suzy). Kalo di FIRST IMPRESSION aku pernah nganalisis kalo karakter Kang Yeon Doo hampir mirip dengan Sung Shiwon di Reply 1997, aku salah. Yeon Doo adalah karakter yang memiliki jiwa kepemimpinan dan dewasa, sedangkan Shiwon adalah karakter yang childish. Mereka sama-sama penuh semangat, itulah kenapa awalnya aku mengira mereka mirip.

Jisoo… mungkin orang-orang masih belum bisa move on dari karakter dia di Angry Mom, karena itu banyak yang menaruh simpati pada karakter Seo Ha Joon-nya yang sedikit mirip dengan keadaannya sebagai Bokdong di Angry Mom. Bedanya, di Angry Mom dia adalah preman sekolah yang dibesarkan di lingkungan buruk dan gak punya teman ataupun pelindung. Sementara Ha Joon dibesarkan di lingkungan keluarga kaya, tapi memiliki ayah yang sering bertindak kasar padanya. Untungnya Ha Joon memiliki Kim Yeol yang selalu ada di sampingnya. Seandainya Yeol gak ada, mungkin sudah lama Ha Joon menjadi seperti Bokdong atau memutuskan bunuh diri. Tapi dia bisa menjadi orang yang lebih baik berkat Yeol.
Yeol pun beruntung memiliki sahabat seperti Ha Joon. Kalo gak ada Ha Joon, Yeol akan menjadi seorang jenius brengsek yang egois dan juga lonely boy. Karena ada Ha Joon, Yeol menjadi orang yang lebih peduli sekitarnya, dan juga ekspresif. Mereka belajar bahwa mereka bisa melindungi orang yang sangat berharga bagi hidup mereka.

Yeol-Yeon Doo, mungkin… mungkin butuh satu artikel khusus buatku membahas OTP 1 ini. Aku bahkan sekarang bingung mau komentar apalagi buat amazing couple ini. Dan hal utama yang bikin aku begitu ngeship couple ini adalah chemistry mereka sejak awal. Bahkan sejak ngeliat poster mereka, entah kenapa aku udah punya feeling kalo mereka akan jadi the most enviable couple, haha.

Kwon Soo Ah, karakter yang bikin orang bingung harus benci apa simpati sama dia. Chae Soo Bin sukses meranin Kwon Soo Ah dengan sangat bagus. Aku suka scene waktu dia cemas sampe suaranya bergetar, seolah-olah karakter Soo Ah benar-benar terasa nyata.
(diam-diam, aku berharap dia segera dapat peran yang dipasangin dengan LWG).

Guru Yang dan Guru Nam, contoh guru sejati. Mereka membuktikan bahwa di luar sana, masih banyak guru yang gak cuma peduli dengan akademis siswanya tapi juga emosi dan hati mereka. Berkat mereka, kedua klub yang awalnya saling bertengkar tanpa akhir, akhirnya bisa bersatu dan menjalin persahabatan. Thumbs up buat kedua guru ini dan aktor & aktris yang memerankannya, Kim Ji Suk dan Lee Mi Do.

Aku juga gak akan bosan dengan interaksi semua tim cheers. Intl fans menyebut mereka OT13. Di drama ini, semua side casts punya jatah cerita juga. Misalnya Jae Young dan Na Yeon yang pernah memiliki masalah dengan Guru Yang, Hyosik yang sangat setia dan menjadi fanboy nomor 1 Yeol-Doo. Tae Pyung dan Da Mi yang diam-diam jadi secretly couple dan lainnya.
Dan mungkin karena sering mengulang-ulang nonton SGG, akhirnya aku menemukan satu cutie pie lagi di tim cheers, khususnya dari klub Real King bernama Joon Soo. Dia gak terlalu sering dapet screen kayak Hyosik, tapi entah kenapa aku suka karakternya. Aktor Ooon (O-un) yang berperan sebagai Joon Soo. Wajahnya juga sekilas ngingetin aku sama B.A.P Daehyun dan membuatku semakin kangen dan gak sabar bisa liat lagi B.A.P manggung dan tampil di acara TV. Ooon seolah mengobati kerinduanku pada B.A.P karena wajahnya yang (menurutku) mirip Daehyun. Semoga dia bisa cepet dapet tawaran drama dengan screen yang lebih banyak ya :D

*Edit* Ternyata Ooon itu member boyband HALO yang baru debut tahun 2014. Wow, pantes aja gerakan dance-nya paling luwes di antara anggota Real King yang lain. Aku iseng googling, dan begitu liat piku-pikunya bersama member HALO lain, auranya langsung beda. Haha. Kupikir dia aktor rookie >.<
Tapi aku masih pengen liat dia akting lagi di drama, dia cocok jadi aktor :3

Akhirnya, aku bener-bener harus ngucapin byebye buat drama ini *sigh*. Makasih buat silent reader yang udah bersedia mampir :D . Makasih juga buat yang udah nyempetin komen di postingan SGG-ku, karena udah ngasih semangat buatku terus menulis sinopsis ini sampai akhir. Aku masih belajar, dan SGG adalah sinopsis pertamaku jadi pasti masih banyak typo sana-sini dan komentar yang terlalu subjektif. Makasih juga buat rekapan dramabeans, akun twitter eunzit, dan forum soompi yang jadi tempat stalk-ku buat update-an SGG. Berkat mereka aku jadi tahu kalo OT13 dekat bahkan di dunia nyata karena drama ini. Jisoo yang suka menggoda YeolDoo shipper dengan updatean IG-nya yang beberapa terlihat mesra dengan Eunji, Kang Gureum (Kim Na Yeon), Shin Jae Ha (Tae Pyung), Seon Bom Jun (Seungwoo), Cutie Kang Minah (Park Da Mi) dan Jung Hae Na yang sering update dengan selca-selca lucu mereka. VIXX N yang punya real bromance momen bersama Jisoo dan juga Lee Won Geun. Dan gak lupa mas LWG dengan akun IG-nya @lilyjardin yang begitu menyukai bunga dan puisi. Mungkin cuman LWG aktor yang punya ketertarikan soal bunga ini. Dia bahkan menguasai tips merawat bunga dan membuat bunga kering (jadi bukan sekedar buat menarik perhatian fans). LWG yang sensitif, yang menangis ketika farewell party SGG diadakan, menandakan bagaimana perasaannya setelah menghabiskan waktu hampir 2 bulan syuting SGG.

Soal ending yang menurut sebagian orang open-ending, tapi aku yakin drama ini memiliki ending yang jelas. Ayah Yeol dan ibu Yeon Doo akhirnya menikah, dan Yeol bergiat mengubah daftar namanya menjadi nama keluarga ibunya, dengan kemungkinan dia akan menikahi Yeon Doo di masa depan menginspirasiku buat menulis sebuah FF. dengan FF itu, aku bisa menciptakan dunia SGG sesuai keinginanku.

Dan akhirnya aku harap, aku bisa menemukan drama sarat makna kayak ini lagi di masa depan.

Annyeong~
151112, 17.38 WIB

Ujen/박수잔

Ooon as Joon Soo <3

5 komentar:

  1. Ulasannya bagussss... sukaaa.

    BalasHapus
  2. Ommoo.. aggg kurang greget last episode nya.. penasaran dg hubungan Yeol dg Yeon do.. ommoo...

    BalasHapus
  3. Kurang puas episode terakhirnya gimana hubungan Yeol dan Yeon doo😥😥

    BalasHapus