Kamis, 03 September 2015

[Fanfiction] BEFORE THE FULL MOON RISES part 1




[Fanfiction] BEFORE THE FULL MOON RISES
Authorized by : Ujen / 박수잔
Cast(s) : Moon Ga Young & GOT7 (Mark, Jr., JB, Jackson, Youngjae, Bambam & Yugyeom)
Genre : School life, Fantasy
Disclaimer : The story and cover are belong to me.
Chapter 1 : Back to the School



“Kau yakin gadis itu yang kita cari selama ini?” seorang beralis tebal mengamati seorang gadis yang sedang berlari-lari di tengah lapangan sekolah. Mata kecilnya menatap gadis itu dengan penuh rasa penasaran. Melihat tidak ada respon dari orang yang ditanyanya, dia pun menoleh. “Ya (hei), Wang Jackson?”

Ne (ya), Pangeran Zen--?”

“Ck, sudah kukatakan selama di sini namaku adalah Park Jinyoung. Dan berhenti menggunakan kalimat formal denganku. Kita tidak sedang berada di kerajaan.” Laki-laki beralis tebal yang ternyata bernama Park Jinyoung itu bergumam sebal.

“Aahh, haha.. maaf, aku lupa. Aku terlalu fokus memperhatikan gadis itu jadi tidak konsentrasi menjawab pertanyaanmu.”

Geuraeseo (jadi)?”

“Ya, gadis itu memang gadis yang kita cari. Dia lahir tepat saat bulan purnama ke tujuh, 17 tahun lalu. Aku mendapatkan informasi ini dari ‘orang itu’. Terlebih, dia sudah melakukan penyelidikan terhadap latar belakang gadis itu.”

Jinyoung tersenyum samar.

“Anak itu ternyata melakukan tugasnya dengan baik.”

***

Moon Ga Young berlari tergesa-gesa menuju kelasnya. Hari ini adalah hari pertama dia kembali masuk sekolah setelah mengalami kecelakaan dan harus dirawat selama empat bulan di rumah sakit. Sebenarnya dia sudah berencana kembali bersekolah sejak dua minggu lalu, tapi orangtuanya belum mengizinkannya.

“Dan mereka bahkan tidak membangunkanku padahal tahu hari ini hari pertamaku kembali ke sekolah. Ugh—“

Karena tergesa-gesa, dia bahkan tidak sempat memeriksa persiapannya lagi. Tali sepatunya yang belum terikat tanpa sengaja terinjak olehnya sehingga membuatnya jatuh di lapangan sekolah. Rasa nyeri menjalar dari telapak kakinya.

Ga Young meringis menahan sakit dan mencoba berdiri namun gagal. Lalu tiba-tiba, matanya mendapati sepasang sepatu Nike AirForce putih di depannya. Ga Young mendongak untuk melihat siapa pemilik sepatu itu. Matanya melebar begitu melihat raut muka asing berdiri di depannya tanpa ekspresi. Alis yang tebal dan tulang hidung yang tinggi bertengger sempurna di wajah orang itu. Begitu mata orang itu menyipit, Ga Young terkesiap.

Cowok ini cantik sekali, gumamnya dalam hati.

Mwol bwa (apa yang kau lihat)?” tegur cowok itu sinis.

“Oh? Ah.. salyeojwo (tolong aku)—“ tangan kanan Ga Young sudah siap terulur, mengira cowok asing itu akan menolongnya saat tahu-tahu cowok itu membungkuk, namun ternyata  untuk mengambil sebuah benda yang sepertinya jatuh tepat di depan Ga Young.

Cowok asing itu menaikkan sedikit satu sudut bibirnya. Lalu tanpa bicara apa-apa lagi, dia memutar badan dan melengos begitu saja. Ga Young melongo.

Kupikir tadi dia mau menolongku.

Jeo-jeogiyo (permisi)?~ bisa bantu aku berdi—“

“Mark!” seseorang meneriakkan sebuah nama yang membuat cowok asing itu kembali menoleh ke belakang. Empat orang menghampirinya. Sementara Ga Young, yang masih terduduk di tanah tidak jauh dari tempat mereka berdiri hanya bisa melongo melihat sekelompok cowok-cowok asing itu bercakap-cakap.

Yaa~ Mark. Sudah kubilang kan untuk menungguku? Kenapa kau main pergi duluan begini sih?”

Geurae (begitukah)? Mian (maaf).” Cowok asing yang ternyata bernama Mark itu bicara dengan sangat santai. Lantas kembali memutar tubuh untuk melanjutkan langkahnya. Empat orang yang barusan menghampirinya itu mengamati sosok Mark yang semakin menjauh.

Keu jasshig (bocah sialan itu), seharusnya kau beri dia pelajaran, Jinyoung.” Cowok bermata paling sipit di antara mereka bergumam. Membuat Jinyoung, si cowok beralis tebal yang tadi bicara dengan Mark menoleh kepadanya.

“Sekali lagi kau bicara begitu, Jaebum, kau yang pertama kali mendapatkan pelajaran dariku. Mengerti?”

Salah satu dari mereka, cowok berambut coklat yang di lehernya terkalung headphone menyenggol lengan Jinyoung, lalu mengedikkan dagunya ke arah Ga Young.

Jinyoung menoleh ke arah Ga Young, lalu tersenyum sambil berjalan menghampiri gadis itu.

Gwaenchanha (tidak apa-apa)?” tanya Jinyoung sambil mengulurkan tangan kanannya.

Ga Young terkesiap melihat Jinyoung tersenyum ramah padanya. Lalu menerima uluran tangan Jinyoung dan akhirnya bisa berdiri. Ga Young menepuk-nepuk debu di roknya.

Gomawoyo (teruma kasih),” ujar Ga Young sambil tersenyum lebar.

“Tidak perlu berbahasa formal denganku karena sepertinya kita seumuran, Moon Ga Young-sshi.”

“Oh? Begitukah? Sebenarnya agak aneh karena kita baru saja bertemu hari ini, tapi… baiklah. Terima kasih atas bantuannya. Dan omong-omong, dari mana kau tahu namaku?”

Jinyoung kembali tersenyum. Lalu matanya beralih pada nametag di rompi seragam Ga Young.

“Namamu tertulis jelas di sana, Moon. Ga. Young.” Jinyoung mengeja nama Ga Young.

Ga Young menyadari kebodohannya. Lalu mengambil kesempatan untuk mengetahui nama orang itu. Park Jinyoung.

“Ahh, benar juga. Pokoknya, terima kasih, Park Jinyoung. Kalau begitu, aku duluan.” Ga Young membungkuk hormat dan segera berlari menuju kelasnya. Jangan sampai orang-orang itu semakin menemukan kebodohannya yang lain.
“Ah, tali sepatumu lepas, Ga Young!~” seru Jinyoung, membuat Ga Young kembali merutuki kebodohannya, yang lain.

***

“Selamat pagi. Namaku Moon Ga Young. Ngg, mungkin sebagian besar dari kalian sudah tahu bahwa sebenarnya aku bukan murid baru di kelas ini. Tapi karena aku mengalami suatu kecelakaan dan harus dirawat selama empta bulan di rumah sakit, jadi aku baru bisa kembali bersekolah hari ini. Aku harap teman-teman mau memakluminya. Dan juga, mohon bantuannya~” Ga Young memperkenalkan diri di depan kelas. Teman-teman sekelasnya menatapnya dengan beragam ekspresi. Sebagian besar dari mereka menatap dengan tatapan penasaran sekaligus kasihan.

“Baiklah, karena sekarang Ga Young sudah kembali lagi bersekolah, mari kita beri tepuk tangan penyemangat untuknya!~” Bang sonsaengnim, wali kelas mereka, mengomando murid-muridnya untuk bertepuk tangan. Semuanya menurut, kecuali satu orang yang hanya duduk di bangkunya sambil memberi tatapan tak terbaca kepada Ga Young.

Oh? Orang itu kan si cowok cantik tadi. Mark!

Suara pintu dibuka menghentikan kegaduhan di kelas itu. Suasana mendadak senyap saat wakil kepala sekolah masuk ke kelas dan diikuti oleh beberapa orang murid baru.

“Ah, sudah datang rupanya.” Bang sonsaengnim terlihat bersemangat. Lalu kembali berbicara.

Yaedeura (anak-anak), selain kembalinya Ga Young kita ke sekolah, hari ini kita kedatangan empat orang teman baru yang berasal dari luar negeri. Beri tepuk tangan untuk mereka~” Bang sonsaengnim kembali mengomando murid-muridnya untuk bertepuk tangan sementara Ga Young, yang masih berdiri di sampingnya hanya bisa melongo.

Mwoya (apa-apaan ini)? Ternyata mereka semua murid baru dan ke lima-limanya sekelas denganku?

Ga Young sudah pernah memprediksi bahwa kemungkinan akan terjadi perubahan di sekolah selama empat bulan dia dirawat di rumah sakit. Tapi, dia tidak akan pernah menyangka bahwa perubahan itu lebih banyak dari yang dia pikirkan.

Keempat orang itu kemudian memperkenalkan diri mereka satu persatu. Cowok beralis tebal bernama Park Jinyoung, cowok bermata sangat sipit bernama Im Jaebum, cowok dengan sebuah anting kecil di telinga kirinya bernama Wang Jackson dan cowok dengan headphone melingkar di lehernya bernama Choi Youngjae. Selesai perkenalan, wali kelas mempersilakan mereka berempat dan juga Ga Young untuk  kemudian berjalan menuju bangku yang sudah ditunjuk.

Jaebum dan Jinyoung memilih duduk di dekat jendela, di belakangnya ada Mark dan Jackson. Ga Young sendiri duduk di bangku lamanya, di samping bangku Mark dan Jackson. Bangku di sampingnya yang biasanya kosong, kali ini ditempati oleh Youngjae.

Ga Young menoleh pada Youngjae yang balas menatapnya dengan tatapan mengantuk.

“Annyeong—“

Ucapan Ga Young terputus saat tahu-tahu Youngjae menutup kedua telinganya dengan headphone lalu kemudian tidur dengan kepala bertumpu pada tas di mejanya.

Heol, di hari pertamanya sekolah, dia sudah berani tidur di dalam kelas seperti ini? Pasti ada yang tidak beres dengannya.

Kepala Ga Young mendadak jadi pusing.

Atau mungkin juga aku.

***To Be Continued***
박수잔, 150903. 20.55 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar