Yeol melampiaskan emosinya dengan menggebrak meja ketika yakin bahwa orang yang
ada di video itu adalah Soo Ah. Dia segera keluar untuk melabrak Soo Ah yang
sudah melaporkan soal Ha Joon.
Yeol menemui Soo Ah lalu menariknya hingga ke balkon
sekolah. Dia menghempaskan Soo Ah hingga bahunya membentur dinding. Soo Ah
kesal dengan perbuatan Yeol. Yeol, dengan wajah penuh kemarahan mengatakan dia
sudah tahu bahwa Soo Ah adalah orang yang melaporkan soal kejadian Ha Joon yang
melukai dirinya sendiri ke kepala sekolah. Soo Ah mengelak dengan mengatakan
dia tidak tahu apa-apa.
Soo Ah, “Kalian ini kenapa sih? Kenapa kalian
bertindak berlebihan seperti ini hanya untuk teman?”
Yeol mencengkeram bahu Soo Ah, “Berlebihan? Kwon Soo
Ah, aku bahkan belum bergerak. Aku takut jika aku bisa saja mendorongmu dari
sini! Jadi berhati-hatilah, karena bisa saja ada yang terbunuh!”
Soo Ah berusaha tenang sambil berkata bahwa Yeol lah
yang harus hati-hati. Karena dia akan menjadikan Ha Joon sebagai targetnya.
Yeol masih menatapnya marah, mengatakan jika sampai Ha Joon tahu masalah ini,
Soo Ah akan berhadapan dengannya. Lalu dia pergi, meninggalkan Soo Ah yang
cemas dengan ancamannya.
Dan ternyata Ha Joon mendengar semuanya. Dia memaksa
Soo Ah mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Soo Ah kembali merasa terancam, lalu
dia mengatakan semuanya pada Ha Joon.
Ha Joon merenung sendirian di rooftop. Dia tidak
masuk kelas dan mengabaikan semua panggilan di ponselnya.
Sementara itu, Yeol mulai khawatir karena Ha Joon
tidak muncul-muncul. Dia mencoba menghubungi Ha Joon tapi tidak dijawab. Akhirnya
dia memutuskan untuk mencari Ha Joon di sekeliling sekolah. Mencari
tempat-tempat yang mungkin didatangi Ha Joon.
Dia bertemu Yeon Doo di ruang Baekho dan bertanya
apa Yeon Doo melihat Ha Joon. Yeon Doo menjawab tidak, lalu Yeol kembali
melanjutkan pencariannya. Yeon Doo menatapnya khawatir.
Ha Joon mengambil ancang-ancang untuk melompat dari
rooftop, tapi kemudian dia berhenti tepat di pembatas. Dia menatap ke bawah
gedung sambil menangis.
Yeol berlari menaiki tangga menuju rooftop yang
pintunya terkunci. Dia mendesah lalu kembali turun dan duduk di anak tangga
sambil menangis. Yeon Doo menghampirinya dan mengatakan bahwa Ha Joon pasti
kembali. Karena kebohongan yang pernah Yeol katakana adalah kebenarannya (soal
Yeol ‘berbohong’ dengan mengatakan bahwa dia masuk tim cheerleading adalah
untuk melindungi temannya). Yeon Doo menepuk bahunya dan berpesan supaya Yeol
jangan terlalu lama berada di luar sebelum dia kembali ke kamarnya.
Pagi harinya, Ha Joon berjalan dengan penuh emosi
menuju ruang kepala sekolah. Dia tidak peduli walau menabrak beberapa orang di
koridor. Hyosik dan Seung Woo yang bertemu dengannya keheranan dan
membicarakannya sampai di kelas. Yeol yang mendengar soal itu lalu menyusul Ha
Joon ke ruang kepala sekolah.
Ha Joon mengamuk di ruang kepala sekolah sampai
harus ditahan oleh Guru Yang dan Guru Im. Yeol membantu menenangkannya tapi Ha
Joon malah menyalahkan Yeol. Dia tidak ingin Yeol merasa kasihan padanya karena
dia jadi merasa bersalah.
Yeol mencengkeram kerah seragam Ha Joon, “Kau ingin
mati? Kalau begitu sana, mati saja!”
Ha Joon berkata dengan suara bergetar, “Jangan
membuatku semakin sengsara, aku bisa saja benar-benar bunuh diri!” lalu dia
pergi meninggalkan Yeol.
Di ruang klub Baekho, Ha Joon kembali mengamuk dan
berkata bahwa dia berhenti dari tim cheerleading. Seung Woo mengatakan kalau Ha
Joon egois, Ha Joon yang emosi langsung memukul Seung Woo. Orang-orang di
ruangan itu jadi gaduh.
Sementara itu di luar, Guru Yang bertanya kenapa
Guru Nam ada di sana dan tidak melerai kegaduhan itu. Guru Nam menjawab santai
bahwa mereka memang harus mengeluarkan emosi mereka, sehingga dia punya alasan
untuk memberi hukuman fisik pada tim itu. Lalu dia merekam perkelahian itu
dengan ponselnya (LOL, aku suka gaya Guru Nam).
Guru Nam menghukum tim cheerleading di tengah
guyuran hujan di tengah lapangan sekolah. Mereka benar-benar seperti mengikuti
latihan militer. Guru Yang mengkhawatirkan murid-muridnya. Tapi guru Nam
mengabaikannya.
Di ruangannya, kepala sekolah kaget sampai
menyemburkan kopi yang diminumnya melihat keadaan di lapangan itu. Dia berniat
menegur Guru Nam tapi diurungkannya, berusaha menenangkan dirinya sendiri bahwa
dia tidak melihat kejadian barusan. Haha.
Hukuman selesai dan satu-persatu anggota
cheerleading meninggalkan lapangan, kecuali Yeol dan Ha Joon yang memilih duduk
di tribun pinggir lapangan. Yeol mengatakan dia takut kehilangan Ha Joon dan
dia mengakui caranya memang salah. Ha Joo marah tapi Yeol langsung memotongnya.
Yeol berkata dengan nada sedih dan putus asa, “Karena
itu! Seharusnya kita diam saja. Jangan bernafas. Jangan tersenyum atau
menangis. Tetap diam seperti orang mati. Orang tua itu ingin kita seperti ini.”
Ha Joon menurunkan nada bicaranya, “Karena itulah
aku mencoba sekuat tenaga untuk bertahan. Ini semua demi dirimu.”
Dan mereka berbaikan seperti itu. :”)
Guru Nam melarang tim cheerleading mandi dan
membersihkan pakaian mereka sehabis dihukum. Dia malah menyuruh semua anggota
berkumpul sambil makan ramen bersama. Murid-murid yang lain mengabadikan momen
itu karena tidak biasanya Real King dan Baekho bisa duduk bersama seperti itu. Guru
Yang menyuruh kerumunan itu bubar. Tapi dia sendiri kagum dengan suasana itu.
Awalnya mereka makan dengan malu-malu, tapi Yeon Doo
menghidupkan suasana dengan tertawa kecil, tawa yang akhirnya menular ke
anggota yang lain. Soo Ah diam-diam ikut tersenyum (aku tahu dia merindukan
kehangatan persahabatan seperti itu).
Acara makan bersama berakhir, mereka kembali ke
kamarnya masing-masing. Yeol dan Ha Joon membersihkan pakaian dan tubuh mereka
yang penuh bekas kubangan air bersama. Begitu Ha Joon akan membuka bajunya,
Yeol iseng menyemprotkan air dari shower ke arahnya. Ha Joon membalasnya. Mereka
bermain semprot-semprotan air sambil tertawa persis anak kecil.
Paginya, Yeol dan Ha Joon menemui kepala sekolah dan
berlutut meminta maaf. Awalnya Ha Joon tidak mau, tapi karena Yeol memaksanya,
akhirnya dia minta maaf ogah-ogahan. Kepala sekolah tersenyum menang,
mengatakan dia akan menunda untuk memberi tahu ayah Ha Joon.
Di restoran milik ibu Yeon Doo, ayah Yeol tampak
gugup sambil menyerahkan sebuah cincin cantik kepada ibu Yeon Doo. Secara
tersirat, ayah Yeol melamar ibu Yeon Doo. Ibu Yeon Doo mengenakan cincin itu,
tapi lalu mengembalikannya lagi dan meminta maaf karena dia tidak bisa menerima
lamaran ayah Yeol. End of makjang!
Guru Nam menyuruh tim cheerleading mencari rumahnya
berdasarkan peta. Jika mereka tidak berhasil menemukannya, mereka harus siap
dengan hukuman fisik atau pinalti.
Dan mereka berhasil menemukannya, kegembiraan mereka
bertambah setelah tahu Guru Nam sudah menyiapkan ayam goreng, pizza dan makanan
lain dalam jumlah besar untuk mereka. Tapi lalu mereka mengeluh ada yang
kurang. Da Mi berinisiatif membuka kulkas dan menemukan
sesuatu-yang-seperti-jus-atau-juga-cola-di sana. Hyosik mencoba sedikit minuman
itu dan menyadari bahwa itu anggur/wine, bukan jus. Tapi dia tetap mengatakan
pada Da Mi bahwa itu adalah jus. Sepertinya anggota yang laki-laki menyadari
bahwa itu adalah wine. Tapi mereka pura-pura tidak tahu saja. Yeol dan Ha Joon
bertukar seringai setelah mencicip minuman itu.
Yeon Doo tentunya juga mencicipi minuman itu dan
mengatakan rasanya enak. Dia membagi minumannya dengan Dong Jae tapi Dong Jae
malah mengoper gelasnya ke Soo Ah yang sempat melirik keakraban mereka.
Mereka minum berbotol-botol hingga mabuk. Hanya Dong
Jae yang terlihat normal karena tidak meminumnya. Dan mungkin juga Yeol dan Ha
Joon yang tahu batasan untuk tidak mabuk. Sementara yang lain sudah mulai
meracau.
Ha Joon berjalan naik ke lantai dua. Tiba-tiba Soo
Ah yang sedang mabuk memanggilnya. Ha Joon menghentikan langkahnya dan
menghampiri Soo Ah yang bicara sambil menangis. Soo Ah bertanya-tanya kenapa
orang-orang membencinya? Kenapa dia yang menjadi sasaran? Lalu dia
mengulang-ulang kalimat, “Aku akan membunuh kalian semua,” sambil menangis. Ha
Joon menekan pelipis Soo Ah untuk menghentikan racauannya. Dia meminjamkan sapu
tangannya lalu kembali meneruskan langkahnya.
Yeol menghampiri Yeon Doo yang duduk sendirian di
balkon lantai dua. Yeon Doo terlihat mabuk tapi menyadari kehadiran Yeol. Yeol
mengkhawatirkan keadaan Yeon Doo, Yeon Doo menjawab dia merasa pusing. Tapi
Yeon Doo bersyukur karena teman Yeol sudah kembali, karena sebelumnya Yeol
terlihat khawatir sekali.
Yeon Doo merebahkan kepalanya ke meja dan menyuruh
Yeol melakukan hal yang sama. Yeol mengikutinya dan mereka bertatapan sesaat sebelum
Yeon Doo sadar bahwa posisi itu mengingatkannya akan kejadian seperti waktu
skandal foto. Jadi dia kembali duduk.
Yeon Doo, “Ah, aku tahu posisi ini. Satu, ‘Aku
bangkit duluan’, benar kan? Aku sudah hapal.”
Yeol menatapnya, “Satu, ‘Akan kulakukan sekarang’.” Lalu
Yeol mendekat pada Yeon Doo. Wajah mereka semakin dekat dan mereka pun
memejamkan mata. Lalu….
Komentar :
Aku suka Guru Nam!!! Heehhe. Dia lucu, swag, dan gak mau tunduk sama perintah begitu aja. Dia punya metode sendiri dalam mendidik tim cheerleadingnya. Dia tahu yang dihadapinya adalah anak-anak remaja yang berada pada puncak emosinya. Baru dia satu-satunya guru yang bisa bikin Real King dan Baekho ketawa bersama sambil makan ramyeon. Dia bukan cuma mengajarkan gerakan-gerakan cheerleading, tapi juga tentang hati. Kerja sama tim bakal makin kokoh kalau hati mereka saling menyatu tanpa permusuhan.
Kim Yeol, aku makin suka dengan karakternya. Mungkin ini udah aku singgung di setiap episode tapi aku bakal bilang sekali lagi kalau karakter Yeol itu one of the kind. Awalnya kukira dia adalah cowok brengsek yang suka menebar benih permusuhan ke heroine kita, tapi sejak awal, dialah orang yang membantu diam-diam heroine kita. Dia muak dengan keadaan sekolah yang masih menerapkan hukum 'Siapa yang berkuasa, dia yang menang.' Dia pintar, dia gak butuh belajar keras buat tetap mempertahankan peringkatnya. Tapi dia bukan orang yang kaku yang peduli dengan peringkatnya. Yang dia peduliin adalah sahabatnya. Dia cuma mau lulus dari SMA itu bareng sahabatnya.
Chemistry-nya dengan Yeon Doo juga semakin kuat. Aku suka scene di mana Yeon Doo ngeliat dia nangis di tangga. Yeol juga pernah ngeliat Yeon Doo nangis. Mereka sama-sama pernah berada dalam keadaan paling lemah. Tapi mereka ada di sisi masing-masing untuk menemani.
Yeol-Yeon Doo ada untuk membuat orang sepertiku menge-ship mereka so hard!!
Heh.
151018, 05.07 WIB.
Ujen/박수잔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar