Sabtu, 17 Oktober 2015

[Sinopsis] Sassy, Go Go! (발칙하게 고 고!) Episode 3 part 2





Ibu-ibu pejabat dan diundang oleh ibu Soo Ah untuk makan di sebuah restoran mahal yang juga didatangi oleh ayah Yeol dan ibu Yeon Doo sebelumnya. Ibu Soo Ah mulai menawarkan kerja sama. Para wali murid itu pun mulai menjilat.
Setelah pertemuan berakhir, ibu Jae Young (salah satu anggota Baekho) menelepon ibu Soo Ah dan mengatakan untuk berhati-hati dengan kepala sekolah. Ibu Soo Ah mematikan telepon itu dan mengatakan mereka yang pertama kali akan mengkhianatinya setelah tujuan mereka tercapai.


Instruktur cheerleading (Nam Jung Ah) datang ke sekolah dengan dandanannya yang menor dan pakaian ketat. Guru Yang menyapanya dan instruktur Nam bertanya tentang ruang kepala sekolah. Begitu instruktur Nam pergi, Guru Yang tampak ilfil melihat tampak depan instruktur itu. Haha.

Instruktur Nam (selanjutnya akan kusebut Guru Nam) bertemu dengan klub cheerleading dan tanpa basa-basi langsung menerangkan soal pembagian teamwork klub cheerleading itu. Real King yang merupakan klub dance, akan menjadi tim yang menari dengan lincah dan semua bagian footwork-nya. Sedangkan Baekho hanya bertugas melambai-lambaikan pompom dan papan nama. Soo Ah tampak puas dengan rencana itu, tapi Yeon Doo tentu saja protes. Guru Nam menjawab santai bahwa dia dibayar untuk melakukan rencana seperti itu.







Ha Joon bertanya apa Yeol serius ingin melakukan cheerleading, Yeol menjawab dia serius dan karena dia suka melihat Baekho dan Real King yang terus bertengkar seperti anak kecil. Ha Joon curiga dan mengira pasti ada hubungannya dengan Yeon Doo. Yeol bilang dia punya hutang dengan Yeon Doo karena sudah membuatnya ikut bergabung cheerleading. Ha Joon tidak mengerti tapi Yeol menolak menjelaskan lebih jauh. Mereka pu kejar-kejaran di sepanjang koridor sekolah.


Soo Ah mendapat hasil tesnya dan ternyata jawabannya banyak salah. Dia depresi dan diam-diam pergi ke belakang sekolah untuk mengambil sebungkus rokok yang disembunyikannya di sebuah lubang yang ditutupi batu bata. Begitu akan menyalakannya, Soo ah merasakan seseorang sedang mengawasinya. Dan ternyata orang itu Dong Jae yang menatapnya penasaran seperti anak kecil. Soo Ah lalu menjatuhkan rokoknya dan beranjak dari sana. Dong Jae mengejarnya dan berusaha mengembalikan rokok itu. Cute. Tapi Soo Ah mengelak dan mengatakan itu bukan miliknya. Dia menepis rokok di tangan Dong Jae dan membuat Dong Jae tersentak.Soo Ah cepat-cepat kabur dari sana.

Yeol menghampiri Dong Jae dan mengatakan biar dia saja yang mengembalikan rokok itu pada Soo Ah. Yeol mengatakan dia ingin membantu Yeon Doo dan inilah saatnya.

Yeol menemui Soo Ah dan memasukkan sebatang rokok tadi ke dalam tas Soo Ah dan mengatakan soal pembagian tugas cheerleading seharusnya bisa lebih adil. Soo Ah mengatakan terserah Yeol mau bilang apa, dan pergi dari sana. Yeon Doo melihatnya dan bertanya apa yang direncakan Yeol. Yeol hanya bilang tunggu dan lihat saja.


Di kelas, Yeol mengaku kalau dia kehilangan dompet di kelas. Guru Yang lalu memeriksa satu-persatu tas murid di kelasnya. Soo Ah cemas karena dia menyimpan sebungkus rokok di dalam tasnya. Yeon Doo menyadari kegelisahan Soo Ah dan mengalihkan perhatian dengan mengatakan bahwa Yeol sudah menemukan dompetnya. Yeol sedikit tidak terima karena rencananya digagalkan begitu saja oleh Yeon Doo. Soo Ah melirik mereka dan mengira Yeon Doo-lah yang merencanakan semua itu untuk menjebaknya.

Yeon Doo bicara tidak seharusnya Yeol berbuat seperti itu walau dimaksudkan untuk membantunya. Soo Ah mendengarnya dan menghampiri mereka. Dia menampar Yeon Doo dan mengatakan dia benci trik kotor Yeon Doo. Yeol memarahinya dan mengatakan itu semua idenyaa, bukan Yeon Doo. Soo Ah berkata Yeon Doo pasti senang karena ada banyak orang yang mendukungnya. Tapi dia memperingatkan mereka untuk tidak membuatnya marah, karena dia bisa lebih licik lagi.





Soo Ah mengembalikan sebungkus rokok itu ke tempat asalnya. Lalu dia teringat memori tentang Yeon Doo yang memergokinya hendak merokok dan mengganti rokok itu dengan permen.
Flashback, Yeon Doo bertanya apa nilai Soo Ah turun lagi. Soo Ah menjawab teman SMP-nya bunuh diri padahal temannya itu adalah yang terpintar di sekolahnya. Kasusnya heboh di media. Lalu Soo Ah bilang ibunya mengatakan ‘Orang akan mengingat yang terpintar. Tidak akan ada yang mengingat si Ranking 2.’ (ibu Soo Ah menganggap kasus itu menyedot perhatian karena orang yang bunuh diri itu adalah murid terpintar di sekolahnya).
Yeon Doo menghibur Soo Ah bahwa ibu-ibu memang suka seperti itu. Ibunya sering memarahi Yeon Doo karena Yeon Doo peringkat ke 196 dari 200 siswa. Tiba-tiba ibunya datang dan memukul kepala Yeon Doo. Yeon Doo sembunyi di balik Soo Ah. Ibunya masih saja mengomelinya dan mereka pun kejar-kejaran. Soo Ah melihat pemandangan itu dengan perasaan sedih dan iri.
End of flashback.


Tim cheerleading mulai berlatih fisik. Guru Nam yang melihat latihan mereka hanya geleng-geleng kepala karena tidak ada yang serius. Lalu dia memberi mereka 5 menit waktu istirahat. Real King langsung berkumpul dan saling menumpuk tubuh ke anggota lain. Hyosik yang berada paling bawah harus menahan beban lima orang temannya. Soo Ah melihatnya dan merasa cemburu melihat keakraban mereka.



Soo Ah istirahat di luar ruangan latihan, menyandar di sebuah tiang sambil memegang dada kirinya. Sepertinya dia ada masalah dengan jantungnya karena sering merokok. Yeon Doo yang lewat sana tidak sengaja menendang kaki Soo Ah. Soo Ah marah, mengira Yeon Doo sengaja. Yeon Doo minta maaf. Soo Ah mengatakan seharusnya Yeon Doo memanfaatkan kejadian rokok di kelas tadi karena itu kesempatannya. Yeon Doo bilang dia tahu rokok adalah kelemahan Soo Ah, dia tidak ingin melawan Soo Ah dengan memanfaatkan kelemahannya. Soo Ah bilang untuk tidak saling peduli lagi satu sama lain, supaya tidak ada yang merasa terluka dan dikhianati.

Yeon Doo bilang dia kasihan dengan Soo Ah walaupun Soo Ah berasal dari keluarga kaya dan sebagainya. Soo Ah tersinggung dan berkata Yeon Doo tidak bisa melukainya tapi dia bisa membuat Yeon Doo terluka. Dong Jae menghampiri Yeon Doo dan memberikan sebotol air. Soo Ah lalu mengamati Dong Jae dan merencanakan sesuatu.


Soo Ah menyuap tim lawan Dong Jae dengan buku soal-soal supaya menjegal langkah Dong Jae di pertandingan latihan nanti. Tapi Soo Ah memperingatkan untuk tidak terlalu kasar. Dua orang tim lawan itu berkata Dong Jae tidak akan bertahan walau mereka tidak kasar. Yeol yang lewat sana menatap Soo Ah tidak suka.
Begitu pertandingan dimulai, tim lawan mulai berusaha menjegal permainan Dong Jae. Soo Ah menghampiri Yeon Doo yang juga ikut menonton pertandingan itu dan mengatakan ingin tahu seberapa tahan Dong Jae dengan kontak fisik. Yeol juga ada di sana dan mengamati Yeon Doo yang terlihat semangat mendukung Dong Jae dari pinggiran lapangan.
Tim lawan bertindak terlalu jauh dengan memeluk tubuh Dong Jae dari belakang, sehingga membuatnya ketakutan dan tidak bisa bergerak. Dong Jae yang fobia terhadap sentuhan pun akhirnya pingsan dan segera dibawa ke UKS. Soo Ah terlihat cemas dan segera pergi dari sana.



Yeol menemui Soo Ah dan mengatakan dia tahu kalau Soo Ah-lah yang menyebabkan kekacauan di pertandingan basket tadi. Soo Ah mengelak itu semua salah Yeon Doo. Yeol membantah omongannya. Mengatakan bahwa sebenarnya Soo Ah sudah tahu kalau itu kesalahannya sendiri. Yeol berkata bahwa Soo Ah sudah memilih orang yang salah karena seharusnya lawan Soo Ah adalah dirinya (Yeol menginginkan persaingan sehat antara si Peringkat Atas).


Yeon Doo menemani Dong Jae di UKS dan bertanya apa Dong Jae baik-baik saja. Dong Jae menjawab dia baik-baik saja. Yeon Doo mengulang pertanyaannya dan Dong Jae tetap menjawab polos kalau dia benar-benar tidak apa-apa. Yeon Doo kesal dan melampiaskannya dengan memukul-mukul bahu Dong Jae dengan wadah tisu. Dia sedih Dong Jae harus ikut menderita karena ulah Soo Ah.


Soo Ah duduk sendirian di pinggir jalan areal sekolah. Dia menatap sedih layar ponselnya yang menampilkan foto selca-nya bersama sahabatnya saat SMP yang bunuh diri. Dia bertanya apa sekarang So Young (temannya itu) sudah bahagia, karena dia tidak merasa bahagia. Tapi dia tidak akan berhenti sekarang walaupun dia tidak bahagia. Dia bilang dia akan bersemangat dan belajar dengan giat.

Yeon Doo dan Dong Jae berpapasan dengan Soo Ah yang berjalan dengan ekspresi sedih. Tiba-tiba Yeon Doo mendapat ide dengan melempar bola basket yang dipegang Dong Jae tepat mengenai punggung Soo Ah. Soo Ah berbalik dan mengatakan berani sekali Yeon Doo melemparnya dengan bola basket. Dia kembali berniat menampar Yeon Doo, tapi kali ini, Yeon Doo menahan tangannya. Yeon Doo berteriak marah dan menyuruh Soo Ah seharusnya langsung menyerangnya, bukannya dengan menyakiti orang-orang di sekitar Yeon Doo.

Soo Ah bilang dia akan menyerang apapun yang akan membuat Yeon Doo terluka, tidak peduli apakah orang lain akan ikut terluka. Yeon Doo memegang bahunya dan berbisik bahwa dia tidak takut dengan tindakan jahat Soo Ah, tapi dia berharap setidaknya Soo Ah harus bersikap seperti manusia (bravo, Yeon Doo-ya).


Tim cheerleading kembali berlatih fisik. Na Yeon (salah satu anggota Baekho) mengalami keseleo tangan dan latihan terpaksa dihentikan. Dia bersikap tidak sopan pada Guru Nam. Teman-temannya di klub Baekho (minus Yeol dan Ha Joon) mulai terprovokasi. Guru Nam emosi dengan sikap mereka dan menyuruh mereka keluar.

Skuad ibu-ibu pejabat kembali datang dan kali ini ibu Soo Ah ikut rombongan. Sepertinya anak-anak mereka mengadu dengan kejadian di ruang latihan. Sementara itu, Dinas Pendidikan kembali mendapat laporan dari seseorang dari SMA Sevit.


Ibu-ibu pejabat itu memarahi Guru Nam yang sudah membiarkan anak mereka terluka (ah elah!), dan mengatakan bahwa mereka akan memecat Guru Nam. Guru Nam dengan santai berkata bahwa dia akan mengundurkan diri duluan jadi mereka tidak perlu memecatnya. Lalu dia menendang dinding dan membuat Real King kaget, sementara Yeol dan Ha Joon hanya tersenyum geli.


Tiba-tiba Guru Nam datang bersama Pak Joo dari Dinas Pendidikan. Mereka juga datang dengan membawa kamera. Kepala sekolah, skuad ibu-ibu dan juga anggota tim cheerleading kebingungan. Tapi di antara mereka, ada juga beberapa orang yang tersenyum.




Bersambung ke episode 4


Komentar :
Episode 3 berkembang pesat. Di sini kita bisa tahu kalau Soo Ah mempunyai tekanan yang jauh lebih kuat dari yang kelihatannya. Dia bukan cuma harus menuruti perintah ibunya untuk ‘melakukan’ apapun supaya jadi nomor 1, tapi juga perasaan cemburu dan iri hati yang dimilikinya. Bahwa sebenarnya dia membutuhkan seseorang di sampingnya. Dia pernah punya Yeon Doo, tapi dia ‘membuang’ Yeon Doo begitu saja karena ibunya melarang dia berteman dengan murid yang bodoh. Itulah kenapa Soo Ah menyarankan Yeon Doo buat gak peduli lagi satu sama lain. Karena Soo Ah sebenarnya gak ingin baik dia maupun Yeon Doo terluka. Soo Ah pikir dengan bersikap tgak saling peduli maka otomatis mereka menjadi orang asing. Padahal dia dan Yeon Doo tahu bahwa hal itu gak mungkin, kebersamaan yang sudah mereka lewati selama ini gak bisa tiba-tiba hilang begitu aja hanya karena pribadi mereka yang berubah.
Soo Ah iri dengan Yeon Doo yang memiliki begitu banyak orang yang peduli dengannya. Karena itulah dia menyerang orang-orang di sekitar Yeon Doo karena dia tahu Yeon Doo memiliki rasa kesetia kawanan yang besar.

Di sisi lain, Yeol adalah seseorang yang ibaratnya sudah memiliki kejeniusan sejak lahir. Dari yang aku lihat, Yeol adalah tipe orang yang sebenarnya gak begitu peduli dengan nilai dan ranking. Dia gak ngotot belajar, tapi tetap gak terkalahkan. Dia juga gak masalah harus membuat masalah kecil yang menyebabkan dia mendapat pinalti. Yeol bahkan gak ambil pusing walaupun orang yang dihadapi adalah orang yang lebih tua, misalnya kepala sekolah. Dia gak bisa dekat dengan Soo Ah karena Soo Ah memiliki ambisi untuk mengalahkannya. Karena itu dia secara alamiah dekat dengan Yeon Doo, yang bertolak belakang dengannya. Tapi memiliki rasa kesetiakawanan yang sama sepertinya. Dia membenci ‘hukum rimba’ di sekolah, dan menggunakan hal itu untuk menyindir ‘penguasa’ sekolah. Dia tahu karena dia pintar dan punya ayah yang berpengaruh, maka pihak sekolah gak berani macam-macam dengannya. Yeol yang  awalnya merasa bersimpati pada Yeon Doo, pada akhirnya tertarik pada gadis itu. Yeol merasa ada hal yang harus dia perjuangkan dalam kehidupannya, selain juga persahabatannya.

151017, 05.01 WIB
Ujen/박수잔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar