Selasa, 26 Mei 2015

[FANFICTION] 100% 1.4.3 -Chapter 2-




Fanfiction : 100% 1.4.3
Author : Park Sujan (Tsujana Albarabumulih)
Casts : B.A.P, Block B and OC
Chapter 2 : Is It Bad or Good Day?


-Hye Mi’s POV-

            Himchan mengedipkan sebelah matanya padaku memberi kode supaya aku mau berkomplot dengannya. Dan bodohnya, aku malah mengangguk mengiyakan kalau kami memang dekat, seperti yang dibilangnya.

“Himchan, apakah itu benar?” tanya Yongguk sunbae tidak percaya dengan wajah penasaran.

“Hye Mi?” Minhyuk sunbae bertanya padaku. Aku tidak bisa menjawab apa-apa selain nyengir kaku.

Sementara Clara sunbae tidak berkata apa-apa lagi setelah sempat mengirimkan tatapan mata membunuh-nya padaku. Dia pergi diikuti kedua orang temannya.

Himchan, yang masih merangkulku akhirnya setengah menyeretku berjalan melewati teman-temannya.

“Sejak kapan kalian—“

“Tadinya aku mau merahasiakan ini dari kalian, tapi akhirnya ketahuan juga.” Himchan memotong kalimat Taeil sunbae dengan nada sok imut.

Aku dan Himchan berjalan keluar dari ruangan itu, tapi aku masih bisa merasakan tatapan heran dari tiga orang sunbae-ku itu mengikuti kami sampai kami menghilang dari pandangan mereka.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Di tengah perjalanan menuju rumah kami. Himchan tidak banyak bicara, tapi dia sudah melepaskan rangkulannya begitu tiga orang temannya tadi sudah tidak bisa melihat kami.

“Hei, maaf ya, membawamu ke dalam masalahku.” katanya membuka percakapan.

Lihat kan? Sudah kubilang dia tidak tahu namaku, sejak dulu dia suka memanggilku ‘Hei’.

Aku melirik Himchan yang tersenyum tipis menunggu responku.

“Kenapa kau berbohong pada mereka?” tanyaku.

“Bohong apa?”

“Kau bilang kau sedang dekat denganku, itu kan bohong.”

“Lho, aku tidak bohong kok.”

Apa? Apa maksudnya tadi...

“Saat aku bilang aku sedang dekat denganmu, jarak kita berdiri kan memang dekat. Dan aku juga tidak bohong kalau kita sedang bersama, buktinya sekarang kita berjalan bersama kan? Salah sendiri kenapa mereka jadi salah paham.”

Ohh, jadi itu maksudnya?

Hufftt, aku kecewa.

“Omong-omong, kenapa tadi kau juga mau saja mengangguk saat aku memanggilmu ‘Pacarku’? Kupikir tadi kau sudah mengerti... Ahh, aku tahu!” serunya tiba-tiba.

“A-apa? Tahu apa?” tanyaku cemas. Apa Himchan sudah tahu kalau aku menyukainya?

Himchan memegang bahuku, lalu menatap lurus ke mataku.

“Kita... pura-pura pacaran saja.” usulnya riang.

Aku melongo beberapa saat berusaha mencerna ucapannya. Detik berikutnya...

“HEHH???” tanyaku tidak percaya.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

-Himchan’s POV-

“HEHH?” responnya begitu aku mengatakan usulku. Aku tahu dia akan kaget, tapi aku tidak tahu reaksinya akan berlebihan begitu. Aku kan tidak mengatakan ramalan kiamat! Dasar cewek aneh.

“Iya, kita pura-pura pacaran saja, biar aku tidak lagi digangguin cewek-cewek itu.” kataku menjelaskan maksudku.

Dia mengerjap-kerjapkan matanya beberapa kali.

“Lalu bagaimana denganku? Aku tidak mau nanti diganggu cewek – cewek serigala itu.”

Cewek-cewek serigala? Pfftt, dia lucu sekali.

“Kau tenang saja, mereka tidak akan berani mengganggumu karena aku akan melindungimu. Yang penting sekarang kau harus membantuku. Oke?” aku berusaha meyakinkannya.

Tatapannya seakan kosong, kupikir otaknya sudah menghilang dari tempurung kepalanya. Tapi kemudian aku mendengarnya menghela nafas dan berkata, “Yahh, baiklah.”

Ck, respon apaan itu? Kupikir dia akan menyetujui usulanku dengan reaksi heboh seperti yang sering dia lakukan. Tapi ternyata reaksinya biasa-biasa saja.

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

-Hye Mi’s POV-

Di ruang dance, keesokan harinya.

Berita mengenai aku yang pacaran dengan Himchan dengan cepat menyebar. Wajar sih, dia kan sangat populer di sekolah. Dan sekarang, tiga orang sahabatku –ah tidak, aku lebih suka menyebut mereka hewan-hewan peliharaanku karena tingkah mereka yang sangat lucu dan menggemaskan, sedang mengerubungiku meminta penjelasan.

“Jadi apa benar kau pacaran dengan Himchan sunbae?” Moon Jongup, atau yang sering dipanggil Jonguppie (kecuali aku yang memanggilnya JongPuppy), cowok bermata paling sipit diantara ketiganya bertanya padaku.

“Tidak kok, hanya pura-pura.” jawabku apa adanya sambil mengibas-ngibaskan telapak tanganku.

“Tapi kenapa berita itu...” kali ini, Kim Yu Kwon (atau yang sering kupanggil Kitty Kwon) menarik-narik lenganku.

“Aeyy, semuanya hanya pura-pura. Himchan meminta bantuanku untuk pura-pura jadi pacarnya.”

“Tapi kenapa harus kau? Himchan sunbae kan tidak mengenalmu.” JongPuppy masih penasaran ternyata.

Aku meniup poniku. “Aku juga tidak tahu. Mungkin karena kemarin dia melihatku di tempat kejadian perkara, jadi aku yang harus kena getahnya. Ck, sial. Aku merasa Clara sunbae sedang berencana mengintimidasiku.”

“Kurasa ini kesempatan bagus, Hyena. Kau kan suka Himchan sunbae.” Choi Junhong (cowok berkulit pucat ini kupanggil Bunny Hong atau kadang kusingkat jadi Bunhong) akhirnya ikut membuka suaranya sambil tetap asik sendiri memainkan PSP-nya.

Ah, aku lupa. Selain aku yang suka memanggil mereka bertiga dengan sebutan hewan-hewan peliharaan yang lucu, mereka juga memanggilku ‘hyena’. Tahu kan sejenis serigala yang biasa hidup di gurun dan mencari mangsa secara berkelompok itu? Jenius sekali kan mereka? Hye Mi jadi ‘hyena’ -_____-

“Haahha aisshh, Choi Bunhong, kau ini... sudah kubilang jangan keras-keras kan? Bagaimana kalau yang lain dengar?” aku menggertakkan gigiku sebal dengan omongan Bunhong.

Mianhae... aku kan hanya berpendapat.”

“Kesempatan bagus apanya? Dia itu dingin sekali. Itu wajar sih karena sifatnya memang seperti itu. Jadi kalian bertiga jangan berharap akan mendengarkan kisah romantis di antara kami. Mengerti?” aku mengultimatum tiga orang itu. Sementara mereka bertiga hanya menatapku polos, membuatku ingin sekali mencubit pipi mereka satu-persatu.

Aisshh, hei asal kalian tahu saja, kemarin aku sudah sangat senang saat dia memanggilku ‘pacarku’.”

“Lalu?” tanya JongPuppy.

“Tapi kemudian dia bilang, dia sengaja memanggilku begitu karena dia tidak tahu namaku. Sialnya, setelah aku memberitahu namaku, dia malah memanggilku ‘Hye Mi’ saja, dan kadang-kadang tetap memanggilku ‘Hei’. Menyedihkan. Padahal kami sudah saling memberi tahu nomor ponsel masing-masing.”

“Walaupun seperti itu, tapi berharap boleh kan?” Kitty Kwon menaikkan sebelah alisnya sambil nyengir lucu. Dia baik sekali menghiburku seperti ini.

“Terima kasih sudah menghiburku, Kitty Kwon.” kataku pura-pura terharu sambil menggenggam telapak tangannya.

“HEI! Apa yang kalian berempat lakukan di sini? Pemanasan sudah dimulai!” suara Minhyuk sunbae mengagetkan kami. Sontak aku melepas tangan Kitty Kwon dan berdiri serempak bersama tiga orang sahabatku itu.

Lee Minhyuk sunbae. Sepertinya orang ini punya kepribadian ganda. Dia sangat ramah di luar klub tapi berubah jadi sangar dan suka marah meledak-ledak saat sudah mulai fokus latihan dance, apalagi kalau melihat ada orang lain yang tidak serius saat sedang latihan dance. Wajar saja kalau orang lain menjulukinya B-BOMB!

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Aku mengirim pesan pada Himchan untuk mengatakan kalau aku menunggunya di depan gerbang sekolah. Aku baru saja selesai mengikuti latihan di klub dance-ku beberapa saat lalu, sementara Himchan masih mengikuti rapat di ruang OSIS. Hari sudah semakin sore dan langit sudah semakin merah. Sebenarnya aku tidak pernah pulang sesore ini, tapi karena tadi aku, JongPuppy, Bunhong dan Kitty Kwon dihukum karena ketahuan ngobrol saat latihan, akhirnya kami diperbolehkan pulang. Mereka bertiga pulang ke arah yang sama. Tadinya mereka berniat menemaniku dan mengantarku pulang, tapi aku dengan sok beraninya bilang kalau aku sudah biasa pulang sendirian.

Huwaa~ padahal aku tidak seberani itu. Aku ini takut gelap! Argghh, mana Himchan belum juga keluar lagi.

Ponselku bergetar, ada pesan masuk dari Himchan. Aku membacanya :

== Hei, tidak usah menungguku. Pulang saja duluan==

Mauku sih begitu, tapi kan aku takut gelap. Jadi tidak ada pilihan lain selain harus menunggu Himchan di sini. Walau aku juga sebenarnya ingin pulang bersama Himchan sih, hehe :p

“Pssstt, Nona. Hei, nona yang ada di dekat gerbang sekolah itu.” panggil seseorang bersuara serak membuat bulu kudukku merinding.

Aku menoleh melihat siapa yang sudah menciptakan aura seram ini. Mataku beredar dan mendapati seseorang berpenampilan berantakan dan kelihatan mabuk tersenyum lebar ke arahku dengan sebotol soju di tangan kanannya.

Dia mabuk! Jantungku mulai deg – degan.


Pria mabuk itu berjalan mendekatiku dengan langkah terseok-seok. Aku berjalan mundur karena ketakutan. Dia menjilat-jilat bibirnya sambil menatap padaku. Hii~ menyeramkan. Bagaimana ini? Apakah aku harus lari? Tapi aku benar-benar capek. Tapi kalau aku tidak lari, dia akan—

Grep! Pergelangan tanganku dipegangnya. Huwaa~ dia benar-benar bau! Tangannya juga sangat kotor!

A-ahjusshi! Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!” kataku ketakutan.

Mwo? Ahjusshi? Ya, agasshi (nona), aku kan belum setua itu. Panggil aku ‘Oppa’.” katanya terkekeh.

Satu-satunya orang di dunia ini yang pernah kupanggil ‘Oppa’ hanyalah saudara kembarku, Woo Jiho! Himchan saja yang lebih tua dariku dan merupakan seniorku tidak pernah kupanggil ‘Oppa’!

Ahjusshi mabuk itu semakin berusaha mendekatkan wajahnya yang penuh minyak itu padaku. Sementara aku semakin gemetar ketakutan. Saking takutnya aku hanya bisa memejamkan mata berharap seseorang akan menolongku.

BUKK!!!

Aku kaget mendengar suara itu. Aku merasakan pergelangan tanganku sudah dilepaskan oleh pria mabuk itu. Perlahan-lahan aku membuka mataku, aku lihat pria mabuk itu sudah terkapar pingsan di depanku. Dan aku lebih kaget melihat siapa yang sudah menolongku itu...


%%%%%%%%% To Be Continued 130915 %%%%%%%%%%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar