Title :
Lucid Dream
Author :
Park Su Jan (박수잔)
Genre :
Fantasy
Cast(s) :
B.A.P (Youngjae, Daehyun, Zelo) & OC
Chapter 5
Note :
*Author's
POV*
"Kau melakukan melakukan
tugasmu dengan baik, nak." seorang lelaki pertengahan umur 50 tahun
menepuk-nepuk pundak seorang bertubuh jangkung yang dia panggil 'Nak' tadi.
"Sampai kapan aku harus begini,
Tuan?"
"Sampai aku menyuruhmu
berhenti."
Si anak membelalakkan matanya.
"Tenang... tidak akan lama
lagi. Selangkah lagi kita akan bisa menangkapnya. Hahaha, salah sendiri
menjadikan saudarimu sebagai targetnya."
"Setelah ini kau berjanji akan
melepaskanku dan saudariku kan?"
"Tentu... tentu, nak. Kita akan
kembali hidup normal seperti du--"
Srakk.
Suara mencurigakan terdengar di
balik rerumputan di dekat mereka.
"Siapa itu?" suara pria
paruh baya itu terdengar marah.
Suara itu tidak terdengar lagi.
"Hih, " pria itu mendesis.
"Kau akan berada dalam bahaya jika aku berhasil menangkapmu."
***
*Yoo
Youngjae's POV*
Ternyata memaafkan dan dimaafkan itu
adalah dua hal yang sangat menyenangkan. Jun Hee benar. Sekarang perasaanku
terasa sangat ringan setelah meminta maaf pada Daehyun. Selama ini, hanya aku
yang beranggapan bahwa Daehyun membenciku. Padahal kenyataannya tidak seperti
itu. Melalui kekuatan mataku yang sekarang juga bisa melihat masa lalu, aku
jadi tahu bahwa selama dua tahun ini, Daehyun sangat merindukan masa-masa saat
kami dulu bersahabat. Aku harap kejadian dua tahun lalu menjadi pelajaran
bagiku dan Daehyun.
Mengenai tingkatan Lucid Dream-ku,
begitu kuceritakan pada keluargaku, mereka sangat kaget. Mereka bilang ini
adalah peristiwa yang baru sekali ini terjadi. Biasanya para Lucidian akan
melewati setiap tahapan tingkat Lucid Dream secara berurutan. Mulai dari High
Dreamer, Meganic Dreamer, Giganic Dreamer dan tingkatan terakhir Teranic
Dreamer. Belum ada sejarahnya seorang Lucidian melewati satu tingkat dan
langsung berada satu tingkat lebih tinggi di atasnya. Bahkan seorang Lucidian
yang kami anggap paling hebat di abad 21 ini saja, mencapai tingkat Giganic
Dreamer-nya di usia 30 tahun!
Sedangkan aku, melewati Meganic
Dreamer dan langsung memasuki tingkatan Giganic Dreamer. Kekuatanku pun
bertambah. Seperti gabungan kemampuan yang dimiliki oleh Lucidian di tingkat
Meganic Dreamer dan Giganic Dreamer. Aku bisa melihat masa lalu dan membaca
pikiran seseorang melalui matanya. Memliki kemampuan telekinetik seperti
Youngwon hyung dan memciptakan halusinasi seperti kedua orangtuaku.
Kuceritakan juga hal itu kepada
Daehyun begitu dia menginap di rumahku. Dia hanya melongo tidak percaya.
"Yaa, aku tidak tahu apakah ini karena kau beruntung atau karena
memang jenius. Tapi... aku benar-benar iri padamu." kata Daehyun.
"Sudah kubilang, aku juga
kaget. Tapi jangan bilang pada yang lain tentang kemampuanku ini."
"Kenapa? Kan keren, kau bisa
terkenal, dan punya banyak penggemar sepertiku."
"Apanya yang keren? dan
lagipula, aku ini kan bukan orang yang percaya diri sepertimu. Dikerubungi
banyak orang... itu bisa membuatku repot."
"Oh, kau takut Jun Hee cemburu
ya?~"
Apa dia sudah gila? Kenapa tiba-tiba
membicarakan Jun Hee?
"Hahaha... lihat dirimu,
telingamu memerah. Hahaha."
"Solma (tidak mungkin)!"
"Hei, bagaimana hubunganmu
dengan Jun Hee? Apa kau sudah menyatakan perasaanmu?"
"Hah? Kenapa tiba-tiba bicara
seperti itu? Bagaimana denganmu sendiri? Bukankah kau juga menyukainya?"
"Tidak usah pedulikan aku. Aku
memang menyukainya, tapi bukan berarti aku harus memaksanya untuk menyukaiku
juga. Kau tahu, kalau di drama-drama, aku ini tipe orang yang akan merelakan
wanita yang disukainya bahagia dengan orang lain."
"Jangan membuatku merinding."
aku memukul pelan bahu Daehyun.
"Hahaha... hei, tapi aku serius
tahu! Kau pasti juga menyadarinya kan kalau Jun Hee menyukaimu? Dan sepertinya
kau juga menyukainya."
"Daehyun-ah,
aku benar-benar tidak ingin persahabatan kita kembali rusak gara-gara masalah
ini."
"Gwaenchanha, persahabatan kita tidak akan rusak hanya karena kita
menyukai orang yang sama. Aku jamin. Aku malah bersyukur karena orang yang
disukai Jun Hee adalah kau."
"Tapi, niat awal aku
mendekatinya..."
"Kenapa terus memikirkan masa
lalu? Pikirkanlah masa sekarang!" Daehyun tersenyum.
Aku ikut tersenyum. Daehyun adalah
orang yang paling berbesar hati yang pernah kukenal.
"JAE-YA!!!
tahu-tahu ibuku menyeruak masuk ke dalam kamarku yang kubiarkan sedikit
terbuka.
"Museun iri isseoseoyo, eomma (apa yang terjadi, ibu)?" tanyaku cemas. Lalu bangkit
menghampiri ibuku.
"Ni hyung... ni
hyung (kakakmu, kakakmu)..."
ibu juga tidak terlihat baik-baik saja.
Mendengar itu, Daehyun segera
melesat keluar kamarku.
"Kakakmu ... tiba-tiba dia
menelepon eomma dan bilang kalau kedua tangannya perlahan tidak bisa
digerakkan. Jadi eomma buru-buru pulang dan melihat keadaannya bertambah
parah..."
"Kenapa dia tidak bilang
padaku? Sedari tadi aku berada di rumah!"
"Eomma juga tidak mengerti... Ya Tuhan~" ibu
menepuk-nepuk dadanya sambil menangis.
"Youngjae, Won hyung bilang dia ingin bicara padamu." seru Daehyun
yang tiba-tiba sudah muncul kembali di depan pintu kamarku.
Dengan panik, aku sesegera mungkin
berlari menuju kamar kakakku. Kulihat dia terbaring lemah di kasurnya.
"Jae..." panggilnya dengan
suara lirih.
Aku menghampirinya dan duduk di
pinggiran kasurnya.
"Hyung, neo
wae irae (kenapa kau begini)? Yang mana
yang sakit, huh?"
Dengan terbata-bata, Youngwon hyung berkata padaku.
"Jun Hee... dia dalam bahaya...
dan satu lagi... aku lupa namanya. A-ayah angkat yang selama ini mengasuh
mereka... ternyata seorang Lucidian jahat yang menyerap energi dari mimpi buruk
mereka. Dia menculik mereka di alam mimpi dan membuat Jun Hee terus-terusan
mengalami mimpi buruk."
"Dia seorang Teranic
Dreamer?" tanyaku kaget.
"Tidak. Dia tidak bisa
mengelola mimpi orang, tapi dia mempengaruhi seseorang sehingga orang itu
terus-menerus mengalami mimpi buruk."
"Ba-bagaimana hyung bisa tahu mengenai Jun Hee?"
"Dia targetmu kan? Mungkin
selama ini kau pikir aku adalah kakak kejam dan menyebalkan. Tapi semua yang
kulakukan selama ini adalah untuk mendorong supaya kau kembali bersemangat
mendalami kemampuan Lucid Dream-mu. Aku terus mengawasi perkembanganmu termasuk
targetmu. Semalam aku memasuki mimpi Jun Hee, aku pikir aku akan baik-baik saja
karena aku seorang Meganic Dreamer, sudah pasti dia tidak akan bisa melihatku.
Tapi, tanpa kuduga, ada seseorang di dalam mimpinya. Seseorang itu mempengaruhi
seseorang yang lain untuk menjalankan rencananya. Aa-aakhh." Youngwon
hyung terlihat benar-benar kesakitan.
"Hyung..."
"Lucidian jahat itu juga yang
bertemu denganku saat aku mencoba mencapai tingkatan Meganic Dreamer dua tahun
lalu. Lumpuhnya kedua kakiku... sebenarnya disebabkan karena aku tertangkap
olehnya di alam mimpi. Dan sekarang, aku benar-benar sudah dikurung olehnya.
Aku tidak bisa bergerak. Rasanya benar-benar sakit..."
"Hyung, jigeum
marhajima (berhenti bicara
sekarang)!" aku tidak tega melihat kakakku menderita seperti ini.
"Selamatkan Jun Hee..."
"Tidak bisa! Aku tidak mau
memasuki mimpi buruk!"
"Kau pikir apa tujuan Lucid
Dream?"
Aku tidak tahu harus berkata apa...
sebenarnya apa tujuan Lucid Dream-ku selama ini?
"Lucid Dream-mu... gunakanlah
untuk hal yang baik. Kau harus menolong orang yang dihantui mimpi buruknya.
Karena itu kau, kau pasti bisa melakukannya. Youngjae... selama ini... kau
adalah adik kebanggaanku. Kau pintar di bidang akademi dan juga kau adalah anak
di dalam ramalan leluhur Lucid Dream. Aku minta maaf kalau selama ini sering
membuatmu kesal. Tapi..." napas Won hyung tersengal-sengal.
"Keuman hajima (sudah
hentikan)!!!"
"Putakhalkke (aku
mohon padamu)..." dan Won hyung pun menutup matanya.
Aku ingin sekali menangis tapi air
mataku hanya menggenang di kelopak mataku. Keadaan ini membuatku benar-benar
syok.
"Won-ah?"
aku bisa mendengar suara ibu di belakangku. Ibu menghampiri Won hyung dan langsung memeluknya.
"Won hyung? A-ada apa dengannya? Youngjae?"
Aku mendengar teriakan daehyun yang
juga ikut mencemaskan kakakku.
Dalam hati aku bertekad, akan
menyelamatkan Jun Hee dan menghentikan aksi Lucidian jahat itu!*To be Continued* 140813
Tidak ada komentar:
Posting Komentar