Seorang pria dengan soerang balita di gendongannya
melarikan diri dari kejaran sekeompok orang ke dalam hutan. Pria itu naik ke atas pohon untuk bersembunyi
tapi salah satu orang dari mereka berhasil menemukannya melalui pantulan
bayangan di pedangnya. Mereka mulai menyerang pria itu. Sementara si Pria
berusaha melawan mereka sambil tetap mempertahankan balita yang digendongnya
(aku khawatir sama balita itu ㅠ.ㅠ). Pertempuran tidak seimbang itu
dimenangkan oleh si Pria dengan menggunakan kekuatannya, bersembunyi di hutan
yang sudah dia mantrai dengan mantra yang bekerja seperti jubah gaib Harry
Potter (maaf, mantan fan-nya HarPot). Mereka tidak bisa melihat si Pria yang
berdiri tepat di depan mereka, sementara pria itu bisa melihat mereka semua. Mereka
lalu meninggalkan tempat itu dengan kesal.
18
tahun kemudian
Yoon
Shi Woo (Lee Hyun Woo) tidur dengan nyenyak di sebuah kamar
hotel. Dia seorang idol grup Mobius yang punya banyak penggemar. Sementara di
tempat lain, akan diadakan sebuah konser festival musik Kpop, seorang PDnim
(Program Director) sedang memarahi manajer Kim, manajer-nya Shi Woo karena Shi
Woo selalu bolos latihan. Dia menyuruh Manajer Kim membawa Shi Woo ke tempat
itu tidak peduli apapun alasannya.
Manajer Kim lalu menelepon Shi Woo. Shi Woo
terbangun sambil memegang telinganya yang berdenging. Manajer Kim mencemaskan
Shi Woo karena PD Jung akan marah padanya. Shi Woo memutuskan teleponnya
setelah memberi tahu kamar tempat dia menginap. Shi Woo kembali memegang
telinganya yang berdenging. Shi Woo bergegas mengambil obat penghilang nyeri
dari dalam saku jasnya.
Wang
Chi Ang (VIXX Hongbin) baru saja turun dari bandara, di
belakangnya sekompi petugas keamanan bandara mengikuti dengan patuh. Chi Ang
makin menunjukkan wajah kesal ketika sekompi orang-orang suruhan ayahnya
menjemputnya. Mereka merupakan tim kemanan konser yang disponsori ayah Chi Ang.
Chi Ang mengusir mereka menggunakan bahasa Mandarin dan juga Korea. Dia menuduh
orang-orang itu adalah mata-mata dari ayahnya untuk memastikan supaya dia tidak
berbuat masalah. Chi Ang keluar dari bandara dengan mengendarai motor sport. Dia
menolak pulang dengan kendaraan yang sudah disiapkan pihak keamanan konser,
tapi tetap mengambil kartu VIP yang disiapkan oleh utusan ayahnya.
Ibu Chi Ang menelepon anaknya karena khawatir
anaknya pulang tanpa pengawalan. Chi Ang menenangkan ibunya dengan berkata
bahwa dia tidak akan menyebabkan masalah. Chi Ang berkata akan membuat bangga
ayahnya (Dir. Wang) dan membawa ibunya kembali ke China. Dia mengakhiri telepon
setelah berkata ‘I love you’ ke ibunya.
Ibu Chi Ang bicara dengan ayah Chi Ang mengenai
rencana ayahnya yang akan memasukkan Chi Ang ke Sekolah Murim. Ayahnya menjawab
dengan dingin bahwa semua hal sudah diaturnya, ibu Chi Ang hanya perlu
mengikuti perintahnya. Ayah Chi Ang berkata pada orang kepercayaannya bahwa dia
harus mengirim ‘anak itu’ ke sana karena akan sangat berguna baginya.
Chi Ang kaget melihat kamar hotel yang sudah
dipesankan untuknya dalam keadaan berantakan. Dia melempar jasnya sembarangan dan makin kaget ketika melihat
Shi Woo keluar dari kamar mandi. Shi Woo mengira Chi Ang sasaeng fan/stalker
yang nekat menguntitnya hingga berani memasuki kamar hotelnya. Shi Woo kesal
karena sasaeng fan-nya kali ini malah seorang laki-laki. LOL.
Seorang gadis, Shim
Sun Deok (Seo Ye Ji) bersemangat membawa sekeranjang tteokpokki (kue beras)
ke lapangan di luar arena konser. Dia menjual tteokpokki yang dibuatnya
sendiri. Dia mulai mencari cara supaya tteokpokkinya laku. Sun Deok
(kalau-kalau aku typo dan nulis nama Sun Deok jadi Deok Sun, mohon dimaafkan
karena efek Reply 1988 belum sembuh :p). Dia berteriak mengatakan tteokpokki
kentang adalah makanan karbohidrat favorit Shi Woo. Serta-merta para fangirl
pun berhamburan membeli ‘tteokpokki kesukaan Oppa kesayangan mereka’. Dagangan
Sun Deok pun ludes.
Kembali ke kekacauan di kamar hotel. Shi Woo
didampingi oleh manajernya melakukan mediasi dengan pihak Chi Ang. Manajer Kim
menjelaskan bahwa kekacauan itu disebabkan kekeliruan seorang pegawai hotel
yang baru. Shi Woo menyuruh semuanya keluar dari kamarnya. Chi Ang kesal karena
dia juga merasa berhak di kamar itu.
Chi Ang menyuruh asisten membatalkan penampilan Shi
Woo di konser yang disponsori ayahnya, Shang Hai Group. Asisten membujuk Chi
Ang untuk menarik ucapannya karena Yoon Shi Woo dan Mobius adalah idol Korea
terkenal. Mereka harus mengembalikan uang penonton konser yang sebagian besar
adalah fans Shi Woo. Chi Ang menyanggupi pengembalian uang, tapi begitu
disebutkan bahwa ayahnya, CEO Wang Hao yang menginginkan konser itu, Chi Ang
menghela nafas dan langsung menarik ucapannya. Dia meninggalkan kamar hotel itu
dan mengambil jasnya. Tapi dia keliru mengambil jas Shi Woo yang sama persis
dengannya.
Chi Ang masuk ke arena konser setelah sempat ditahan
oleh petugas keamanan. Walaupun Chi Ang berkata dia merupakan tamu VVVVVVIP
*LOL*, tapi karena tidak bisa menunjukkan identitasnya, dia sempat tidak
diizinkan masuk. Chi Ang menyadari jasnya tertukar karena dia bahkan tidak bisa
menemukan ponselnya dan malah menemukan obat pain killer milik Shi Woo.
Mobius tampil dan disambut dengan sorakan heboh
penggemarnya. Bahkan seorang gadis berpenampilan preman yang sebelumnya berdiri
tenang langsung ikut berteriak heboh. Gadis itu adalah Hwang Sun Ah (Jung Eugene), dia adalah fan Shi Woo. Sun Deok
mengenalinya karena mereka berasal dari sekolah yang sama.
Shi Woo mengisi posisi rap di grupnya (kalo emang
beneran Lee Hyun Woo yang ngerap, rapnya bahkan bisa ngelebihi level beberapa
idol yang punya posisi ‘rapper’ di grupnya. Serius!). penggemar semakin heboh
berteriak, sementara Chi Ang merasa terganggu, hehe (Hongbin-ah, I’ll watch
ya!~). Telinga Shi Woo kembali berdenging, tapi Shi Woo berusaha tetap fokus
pada penampilannya walaupun beberapa orang, termasuk Chi Ang dan Sun Ah
menyadari ada yang aneh dengannya.
Shi Woo yang mengalami masalah pendengaran sesaat
tidak bisa mendengar suara apapun. Dia bahkan tidak menyadari lampu sorot di
atasnya mengalami kerusakan dan juga tidak mendengar peringatan dari staf untuk
menyingkir dari sana. Semua orang melihatnya cemas, Jun Ah bahkan sudah akan
menghampirinya di atas panggung. Begitu lampu itu akan jatuh menimpanya, Shi
Woo baru tersadar. Dia refleks menggunakan tangannya untuk menghindari lampu
itu. Lampu itu berhenti bergerak seakan melayang di udara. Tapi tidak bertahan
lama, karena akhirnya tetap jatuh dan hampir menimpa Shi Woo kalau saja tidak
segera diselamatkan oleh Sun Ah.
Shi Woo sangat syok dengan kejadian yang baru saja
menimpanya. Tidak bisa berkata apa-apa ketika Sun Ah menanyakan keadaannya. Sun
Ah bahkan tahu bahwa Shi Woo memiliki masalah dengan pendengarannya dan
menyarankannya untuk pergi ke Sekolah Murim karena Ketua Hwang bisa
menyembuhkannya. Sun Ah masih sempat mengingatkannya tentang Sekolah Murim
sebelum akhirnya staf keamanan membawanya keluar.
Shi Woo termenung sambil memandangi hadiah-hadiah
dari fansnya. Direktur agensinya menyuruhnya istirahat agar bisa kembali ke
Seoul dan berobat ke RS. Shi Woo minta izin untuk istirahat selama sekitar
setahun. Dir. Mengerti dan akan memikirkannya lagi begitu mereka kembali ke
Seoul. Direktur terlihat sangat mengkhawatirkannya (mengkhawatirkan mesin
pencetak uang terbanyak di perusahaannya).
Manajer Kim bicara dengan Direktur. Perusahaan
mereka akan bangkrut kalau Shi Woo kehilangan pendengarannya karena Shi Woo
juga merupakan komposer dan pencipta lagu. Direktur tertawa dan merencanakan
akan mengeluarkan Shi Woo dari Mobius (kemungkinan karena kontrak Shi Woo
sangat mahal, jadi dia berencana akan menciptakan skandal yang akan
menghancurkan imej Shi Woo).
Ayah Chi Ang, CEO Wang baru selelsai menelepon
seseorang yang bernama Cheon Hee Jun dan
mengatakan padanya untuk tidak terlalu buru-buru. Sekretarisnya lalu bertanya
tentang keputusan memaksa Chi Ang untuk pergi ke Sekolah Murim. CEO Wang
optimis rencananya akan berhasil karena Chi Ang sangat peduli dengan ibunya
(menurutku CEO Wang akan memanfaatkan ibu Chi Ang supaya Chi Ang menuruti
rencananya).
Shi Woo yang sedang menyetir mobil dikagetkan dengan
kedatangan seorang artis rookie bernama Da Rim yang tiba-tiba menghadang
mobilnya di jalanan yang sepi. Da Rim merupakan suruhan Direktur untuk
menciptakan skandal dengan Shi Woo, apalagi Da Rim pernah menyatakan perasaan
pada Shi Woo walaupun ditolak. Da Rim memeluk Shi Woo dan berbisik kalau Shi
Woo harus menurutinya karena ini kesempatan terakhir bagi Shi Woo. Shi Woo
kesal dan mengusir Da Rim keluar dari mobilnya.
Tiba-tiba datang sekelompok preman menghampiri
mereka dan mengatakan akan mengambil gambar mereka. Sun Deok yang melintasi
tempat itu (dengan motor dan seragam pengantar ayam gorengnya) mengatakan
berulang-ulang pada dirinya sendiri untuk terlibat dengan urusan orang lain.
Tapi pada akhirnya Sun Deok tidak tahan dan mulai
terlibat. Dia melemparkan helmnya ke salah satu preman itu. Sementara Shi Woo
menyadari bahwa ada beberapa paparazzi yang sudah mengambil foto-foto mereka.
Shi Woo bergegas meninggalkan tempat itu sementara Sun Deok menghajar
preman-preman itu dan menyelamatkan Da Rim.
Kejadian itu masuk berita infotainment hanya dalam
hitungan detik. Da Rim berbohong dengan mengatakan dia berkencan dengan Shi Woo
tapi Shi Woo meninggalkannya di sana. Reporter juga mewawancarai Sun Deok yang
ada di TKP dan bertanya apa benar Shi Woo meninggalkan mereka. Sun Deok bingung
harus menjawab apa, karena dia memang hanya kebetulan melintas tempat itu dan
tidak tahu kejadjian sebenarnya. Tapi reporter langsung menyimpulkan bahwa Shi
Woo adalah orang brengsek yang bahkan meninggalkan seorang wanita karena tidak
ingin ketahuan media.
Shi Woo berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya
pada Direktur dan juga manajernya. Dia merasa hal itu adalah jebakan dari Da
Rim. Tapi Direktur berkata media tidak akan percaya. Manajer kelepasan bicara
bahwa reporter dari Scandal Patch (plesetan dari Dispatch? :p) sudah ada di TKP
bahkan tanpa diminta. Shi Woo curiga dan bertanya siapa yang meminta reporter
ada di sana? Tapi manajer tidak mau menjawab.
Chi Ang menemui Shi Woo untuk mengembalikan jas
mereka yang tertukar. Dia meminta Shi Woo juga mengembalikan jasnya karena dia
butuh ponselnya. Shi Woo yang sedang badmood langsung tancap gas dengan
mobilnya tanpa mengindahkan kalimat Chi Ang. Chi Ang kesal dan mengutuk Shi
Woo, lalu tiba-tiba orang-orang suruhan ayahnya kembali ‘menculik’nya.
Ibu Chi Ang meneleponnya dan menyuruh anaknya pergi
ke Sekolah Murim. Apalagi Chi Ang sudah sering dikeluarkan dari sekolah
sehingga tidak ada lagi univ. yang mau menerimanya. Chi Ang bertanya mengapa
dia harus kuliah karena toh dia pewaris ShangHai Group (dia pikir suatu saat
perusahaan ayahnya akan jatuh kepadanya). CEO Wang merebut ponsel istrinya dan
bicara pada anaknya dengan nada dingin. Dia meminta Chi Ang sekolah di Murim
setidaknya selama setahun seolah-olah sudah mati. CEO Wang berkata pada
istrinya bahwa Chi Ang harus diberi pelajaran supaya menjadi manusia. Dia
bahkan sudah 20 kali dikeluarkan dari sejak SMP. Ibu membela Chi Ang sudah
tumbuh baik meski hidup terpisah dengan dirinya. Dia protes karena CEO Wang
hanya keras terhadap Chi Ang saja (apa? Kalimatnya kok kalo diterjemahin
seolah-olah mereka ada anak lain selain Chi Ang?). Ibu menyuruh supaya Chi Ang
dikembalikan ke China karena di sana juga ada biara Shaolin, jadi tidak mesti
harus ke Murim.
Chi Ang manyun setelah mendapat telepon dari ibunya
tadi. Dia menggerutu bahwa dia ingin pipis tapi orang-orang suruhan ayahnya
tidak percaya. Chi Ang memaksa mereka berhenti karena dia tidak tahan lagi. Pada
akhirnya mereka berhenti di sebuah jalan yang berbatasan langsung dengan tebing
curam. Chi Ang pura-pura akan pipis tapi lalu melarikan diri. Orang-orang itu
mengejarnya sampai Chi Ang (sengaja) tersudut ke ujung tebing, mengancam akan
melompat kalau mereka tidak menuruti keinginannya. Orang-orang itu sudah akan
pasrah tapi Chi Ang pada akhirnya tetap jatuh ke sungai/laut/air. Mereka semua panik
karena Chi Ang tidak bisa berenang.
Chi Ang pikir dirinya akan benar-benar mati, namun
seseorang datang menyelamatkannya. Di antara batas kesadarannya, Chi Ang sempat
bergumam bahwa orang itu cantik (heh?). orang itu adalah Sun Deok.
Sun Deok kesulitan menarik tubuh pingsan Chi Ang ke
daratan. Dia bingung karena Chi Ang tidak juga siuman dan ragu hendak melakukan
CPR saat tiba-tiba Chi Ang membuka matanya sedikit dan bertanya apakah Sun Deok
jelmaan putri duyung (LOL, cowok satu ini kebanyakan nonton kartun Disney). Lalu
Chi Ang kembali pingsan.
Para penggemar berkumpul di depan kantor agensi Shi
Woo sambil melayangkan protes mereka atas sikap Shi Woo dengan kejadian
semalam. Mereka berteriak marah dan merasa menyesal sudah menjadi fan Shi Woo
padahal Shi Woo adalah orang yang brengsek. Mereka bahkan melempari mobil Shi
Woo dengan telur dan menyuruh Shi Woo hengkang dari grup Mobius.
Shi Woo teringat perkataan seseorang yang
menyelamatkannya saat kejadian lampu sorot itu. Shi Woo lalu mencoba mencari
info soal Sekolah Murim di internet tapi nihil. Ponsel lain berbunyi, Shi Woo
baru sadar kalau itu adalah ponsel Chi Ang dan ada pesan masuk dari ibu Chi Ang
yang menanyakan apakah Chi Ang sudah tiba di Murim.
Chi Ang sedang diobati oleh seseorang di sebuah
ruangan sederhana (lucu liat ekspresi Chi Ang yang rada ero karena mungkin
mengira yang sedang mengobatinya adalah si jelmaan putrid duyung). Chi Ang membuka mata dan langsung kaget
ketika menyadari ekspektasinya tidak sesuai harapan, haha. Dia lalu bertanya di
mana si putri duyung.
Si Putri Duyung sedang menjemur pakaian. Chi Ang
terpesona dengan kecantikannya. Sun Deok, si Putri Duyung (haha) menyadari
kehadiran Chi Ang lalu bertanya tentang keadaannya. Chi Ang menjelaskan dia
anak dari CEO perusahaan ShangHai, jadi Sun Deok hanya perlu menyebutkan apapun
keinginannya sebagai imbalan karena sudah menyelamatkan hidupnya, dia akan
mengabulkannya. Sun Deok mencibirnya dan menyuruh Chi Ang pulang jika sudah
merasa baikan karena sebentar lagi Sun Deok akan sekolah. Chi Ang bersemangat
menanyakan soal umur dan sekolah Sun Deok. Ahjumma yang bersama mereka
mengingatkan Chi Ang jangan bertingkah sok imut di depan Sun Deok, karena Sun
Deok akan menghajarnya. Ahjumma hampir keceplosan menyebutkan bahwa Sun Deok
adalah murid Sekolah Murim. Chi Ang semakin bersemangat setelah tahu kalau Sun
Deok sekolah di Murim. Sun Deok cepat-cepat menutup mulut Chi Ang karena kalau
sampai ayahnya tahu, dia bisa mati (ayah Sun Deok sepertinya tidak suka dengan
Sekolah Murim).
Ayah dan ibu Chi Ang tiba di sana. Chi Ang mendadak
mengubah keputusannya dan berkata dia akan pergi ke Sekolah Murim (karena dia
merasa sekolah itu akan menyenangkan?). Dia berjanji akan melakukannya dengan
benar kali ini. Dan sebagai imbalannya, dia ingin begitu kembali ke China, dia
bisa pulang dengan membawa ibu dan juga satu orang lagi.
Shi Woo akhirnya bisa menemukan info soal Murim
(setidaknya dia akhirnya bisa tiba di pegunungan Murim). Shi Woo mulai berjalan
sendirian menyusuri hutan yang penuh pohon putih (aku gak tau jenis
pohonnya. Pokoknya keren banget, hehe). Sementara
itu Chi Ang dan Sun Deok juga mulai berjalan menuju Sekolah Murim.
Sun Deok menemukan tumbuhan bernama daun harimau
yang berguna untuk obat luka. Chi Ang menyadari sesuatu yang lain mengalihkan
fokusnya, dan itu adalah kupu-kupu jenis Tiger Swallowtail. Chi Ang mengatakan
kupu-kupu jenis itu sebagai simbol keberuntungan. Sun Deok juga menanggapi
orang Korea juga menganggapnya seperti itu (mungkin karena langka, jadi mereka
menganggap siapa yang menemukan kupu-kupu itu beruntung). Chi Ang berkata dia
akan menangkap kupu-kupu itu untuk Sun Deok. Sun Deok menolaknya, tapi Chi Ang
sudah menjauh untuk berburu kupu-kupu. Ululululu~
Dan pada akhirnya Chi Ang tersesat.
Sun Deok yang sedang mencari Chi Ang malah
berpapasan dengan Shi Woo. Shi Woo ingat bahwa Sun Deok adalah gadis pengantar
ayam yang muncul di TKP malam itu. Shi Woo mengira Sun Deok adalah sasaeng fan
yang mengikutinya hingga ke hutan. Sun Deok berusaha menjelaskan yang
sebenarnya tapi Shi Woo tidak percaya. Dia menarik tangan Sun Deok dan Chi Ang
yang melihatnya langsung mendorong Shi Woo. Mereka berdua jatuh bergulingan
menuruni jalan hutan. Sun Deok kaget.
Lalu hal ajaib terjadi. Di daerah tempat Shi Woo dan
Chi Ang terjatuh, tiba-tiba angin bertiup kencang. Lalu pohon-pohon menumbuhkan
dedaunan di batang kayunya dengan cepat. Perlahan-lahan, sebuah bangunan ala
kastil Harry Potter muncul. Mereka berdua takjub dan memutuskan untuk mendekati
bangunan itu setelah meyakinkan diri mereka bahwa itu adalah Sekolah Murim.
Murid-murid dan juga pengajar Murim berhamburan
keluar. Banyak juga murid yang sepertinya berasal dari luar Korea. Seorang pria
(yang di awal episode membawa seorang balita dan bertarung melawan banyak
orang) berpenampilan rapi menyeruak di tengah mereka. Pria itu bernama Hwang
Moosung.
“Segel telah
dibuka.”
Komentar
Huwaa~ episode 1 muncul dan itu di luar ekspektasiku.
Maksudku aku beneran gak nyangka kalo drama ini mengandung unsur magic, dan itu keren!!!~. Sebelumnya
kupikir drama ini tentang anak sekolahan, SMA gitu. Tapi mengingat usia Shi Woo
dan Chi Ang yang udah 20 tahun, gak mungkin kan kalo mereka masih SMA?
Dan di awal episode juga udah terasa aura dark-nya. Aku
juga menduga balita perempuan yang digendong itu adalah Shim Sun Deok. Karena… yahh,
biasanya kan emang biasanya selalu ada rahasia kelahiran di drama KBS :v .
Soal Shi Woo yang tanpa disadari punya kemampuan
menahan beban berat itu (dia bisa menghentikan jatuhnya lampu sorot, walau
hanya sebentar), aku menduga dia emang punya kemampuan khusus itu sejak lahir
dan yakin kemampuannya akan semakin berkembang di Murim.
Sejauh ini aku benci dengan dua orang direktur. Yang
satu direktur agensinya Shi Woo yang ternyata ingin melenyapkan Shi Woo dari industri
musik dan satu lagi CEO Wang, ayahnya Chi Ang. Walaupun saat ini baru direktur
agensi yang menyebalkan, bayangin, dia menciptakan skandal buat menghancurkan
imej Shi Woo, artisnya sendiri. Aku sampai membayangkan apakah skandal artis
Korea yang saat ini, ada beberapa yang juga dibikin oleh agensinya? Haha.
Ngeliat Shi Woo, entah kenapa aku langsung mikir ke
GD, minus skandal dengan artis dan penyakit kupingnya. Dia artis emas agensinya
karena bisa nulis lagu dan juga ngeproduserinya. Shi Woo juga penghasil uang
terbanyak di agensinya dan juga artis yang mahal. Mungkin aja kan writernim
terinspirasi bikin karakter Shi Woo dari GD? :D
Wang Chi Ang… wahh, beneran trouble maker atau lebih
tepat disebut rascal ya? Pemberontak? Masa dia udah dikeluarkan dari sekolah
lebih dari 20 kali? Berarti guru-gurunya emang udah gak sanggup menghadapi
kelakuan Chi Ang. Aku suka karakter Chi Ang terasa lebih ceria dibanding Shi
Woo. Kalau aku gak salah inget, sepanjang episode, aku belum pernah ngeliat Shi
Woo senyum. Sementara Chi Ang sering tersenyum walaupun sifatnya sama ketusnya
dengan Shi Woo. Chi Ang tersenyum ketika menelepon ibunya. Walaupun dia
mengakui sendiri kalau dia anak di luar nikah (mungkin ibunya dan CEO Wang gak
nikah?), tapi dia tetap berusaha menghormati mereka. Dia bahkan semacam
takut-tapi-gak-juga gitu ke CEO Wang.
(Sebenarnya aku hampir mau stop nonton drama begitu
ngeliat adegan awal Chi Ang yang muncul di bandara, dengan sekompi ‘orang-orang’ ayahnya gitu. Tapi aku bertahan demi Lee Hyun
Woo. Aku akan bertahan demi Lee Hyun Woo. Lagian genrenya sci-fi dan action kan,
bukan menitikberatkan pada perusahaan bapaknya Chi Ang? Aku berharap gak akan
lagi ngeliat adegan sejenis itu di episode-episode mendatang).
Overall, aku cukup puas dengan episode perdana Murim
School. Semoga drama ini bisa mengikuti jejak kepopuleran Sassy Go Go ya, yang
walaupun ratingnya rendah, tapi tetap bisa mempertahankan keindahan alur dan
juga pelajaran hidup berharganya. Omong-omong, aku belum tahu soal rating Murim
ini, tapi dari yang aku baca di forum soompi-nya, Murim masuk 5 besar di situs
pencarian Korea. Ini udah bisa ngebuktiin seberapa popular dramanya dong?
Ayo Murim, patahkan anggapan netizen yang menganggap
remeh dan yang bilang drama ini ditakdirkan buat gagal. Buktikan kalo komentar netizen
kasar itu salah. Murim School, hwaiting!!
160113, 05.40 WIB
Ujen/박수잔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar