Rabu, 13 Januari 2016

[Sinopsis] Murim School (무림 학교) Episode 1








Seorang pria dengan soerang balita di gendongannya melarikan diri dari kejaran sekeompok orang ke dalam hutan.  Pria itu naik ke atas pohon untuk bersembunyi tapi salah satu orang dari mereka berhasil menemukannya melalui pantulan bayangan di pedangnya. Mereka mulai menyerang pria itu. Sementara si Pria berusaha melawan mereka sambil tetap mempertahankan balita yang digendongnya (aku khawatir sama balita itu .). Pertempuran tidak seimbang itu dimenangkan oleh si Pria dengan menggunakan kekuatannya, bersembunyi di hutan yang sudah dia mantrai dengan mantra yang bekerja seperti jubah gaib Harry Potter (maaf, mantan fan-nya HarPot). Mereka tidak bisa melihat si Pria yang berdiri tepat di depan mereka, sementara pria itu bisa melihat mereka semua. Mereka lalu meninggalkan tempat itu dengan kesal.



18 tahun kemudian



Yoon Shi Woo (Lee Hyun Woo) tidur dengan nyenyak di sebuah kamar hotel. Dia seorang idol grup Mobius yang punya banyak penggemar. Sementara di tempat lain, akan diadakan sebuah konser festival musik Kpop, seorang PDnim (Program Director) sedang memarahi manajer Kim, manajer-nya Shi Woo karena Shi Woo selalu bolos latihan. Dia menyuruh Manajer Kim membawa Shi Woo ke tempat itu tidak peduli apapun alasannya.

Manajer Kim lalu menelepon Shi Woo. Shi Woo terbangun sambil memegang telinganya yang berdenging. Manajer Kim mencemaskan Shi Woo karena PD Jung akan marah padanya. Shi Woo memutuskan teleponnya setelah memberi tahu kamar tempat dia menginap. Shi Woo kembali memegang telinganya yang berdenging. Shi Woo bergegas mengambil obat penghilang nyeri dari dalam saku jasnya.





Wang Chi Ang (VIXX Hongbin) baru saja turun dari bandara, di belakangnya sekompi petugas keamanan bandara mengikuti dengan patuh. Chi Ang makin menunjukkan wajah kesal ketika sekompi orang-orang suruhan ayahnya menjemputnya. Mereka merupakan tim kemanan konser yang disponsori ayah Chi Ang. Chi Ang mengusir mereka menggunakan bahasa Mandarin dan juga Korea. Dia menuduh orang-orang itu adalah mata-mata dari ayahnya untuk memastikan supaya dia tidak berbuat masalah. Chi Ang keluar dari bandara dengan mengendarai motor sport. Dia menolak pulang dengan kendaraan yang sudah disiapkan pihak keamanan konser, tapi tetap mengambil kartu VIP yang disiapkan oleh utusan ayahnya.



Ibu Chi Ang menelepon anaknya karena khawatir anaknya pulang tanpa pengawalan. Chi Ang menenangkan ibunya dengan berkata bahwa dia tidak akan menyebabkan masalah. Chi Ang berkata akan membuat bangga ayahnya (Dir. Wang) dan membawa ibunya kembali ke China. Dia mengakhiri telepon setelah berkata ‘I love you’ ke ibunya.

Ibu Chi Ang bicara dengan ayah Chi Ang mengenai rencana ayahnya yang akan memasukkan Chi Ang ke Sekolah Murim. Ayahnya menjawab dengan dingin bahwa semua hal sudah diaturnya, ibu Chi Ang hanya perlu mengikuti perintahnya. Ayah Chi Ang berkata pada orang kepercayaannya bahwa dia harus mengirim ‘anak itu’ ke sana karena akan sangat berguna baginya.





Chi Ang kaget melihat kamar hotel yang sudah dipesankan untuknya dalam keadaan berantakan. Dia melempar jasnya sembarangan dan makin kaget ketika melihat Shi Woo keluar dari kamar mandi. Shi Woo mengira Chi Ang sasaeng fan/stalker yang nekat menguntitnya hingga berani memasuki kamar hotelnya. Shi Woo kesal karena sasaeng fan-nya kali ini malah seorang laki-laki. LOL.



Seorang gadis, Shim Sun Deok (Seo Ye Ji) bersemangat membawa sekeranjang tteokpokki (kue beras) ke lapangan di luar arena konser. Dia menjual tteokpokki yang dibuatnya sendiri. Dia mulai mencari cara supaya tteokpokkinya laku. Sun Deok (kalau-kalau aku typo dan nulis nama Sun Deok jadi Deok Sun, mohon dimaafkan karena efek Reply 1988 belum sembuh :p). Dia berteriak mengatakan tteokpokki kentang adalah makanan karbohidrat favorit Shi Woo. Serta-merta para fangirl pun berhamburan membeli ‘tteokpokki kesukaan Oppa kesayangan mereka’. Dagangan Sun Deok pun ludes.



Kembali ke kekacauan di kamar hotel. Shi Woo didampingi oleh manajernya melakukan mediasi dengan pihak Chi Ang. Manajer Kim menjelaskan bahwa kekacauan itu disebabkan kekeliruan seorang pegawai hotel yang baru. Shi Woo menyuruh semuanya keluar dari kamarnya. Chi Ang kesal karena dia juga merasa berhak di kamar itu.

Chi Ang menyuruh asisten membatalkan penampilan Shi Woo di konser yang disponsori ayahnya, Shang Hai Group. Asisten membujuk Chi Ang untuk menarik ucapannya karena Yoon Shi Woo dan Mobius adalah idol Korea terkenal. Mereka harus mengembalikan uang penonton konser yang sebagian besar adalah fans Shi Woo. Chi Ang menyanggupi pengembalian uang, tapi begitu disebutkan bahwa ayahnya, CEO Wang Hao yang menginginkan konser itu, Chi Ang menghela nafas dan langsung menarik ucapannya. Dia meninggalkan kamar hotel itu dan mengambil jasnya. Tapi dia keliru mengambil jas Shi Woo yang sama persis dengannya.



Chi Ang masuk ke arena konser setelah sempat ditahan oleh petugas keamanan. Walaupun Chi Ang berkata dia merupakan tamu VVVVVVIP *LOL*, tapi karena tidak bisa menunjukkan identitasnya, dia sempat tidak diizinkan masuk. Chi Ang menyadari jasnya tertukar karena dia bahkan tidak bisa menemukan ponselnya dan malah menemukan obat pain killer milik Shi Woo.

Mobius tampil dan disambut dengan sorakan heboh penggemarnya. Bahkan seorang gadis berpenampilan preman yang sebelumnya berdiri tenang langsung ikut berteriak heboh. Gadis itu adalah Hwang Sun Ah (Jung Eugene), dia adalah fan Shi Woo. Sun Deok mengenalinya karena mereka berasal dari sekolah yang sama.



Shi Woo mengisi posisi rap di grupnya (kalo emang beneran Lee Hyun Woo yang ngerap, rapnya bahkan bisa ngelebihi level beberapa idol yang punya posisi ‘rapper’ di grupnya. Serius!). penggemar semakin heboh berteriak, sementara Chi Ang merasa terganggu, hehe (Hongbin-ah, I’ll watch ya!~). Telinga Shi Woo kembali berdenging, tapi Shi Woo berusaha tetap fokus pada penampilannya walaupun beberapa orang, termasuk Chi Ang dan Sun Ah menyadari ada yang aneh dengannya.

Shi Woo yang mengalami masalah pendengaran sesaat tidak bisa mendengar suara apapun. Dia bahkan tidak menyadari lampu sorot di atasnya mengalami kerusakan dan juga tidak mendengar peringatan dari staf untuk menyingkir dari sana. Semua orang melihatnya cemas, Jun Ah bahkan sudah akan menghampirinya di atas panggung. Begitu lampu itu akan jatuh menimpanya, Shi Woo baru tersadar. Dia refleks menggunakan tangannya untuk menghindari lampu itu. Lampu itu berhenti bergerak seakan melayang di udara. Tapi tidak bertahan lama, karena akhirnya tetap jatuh dan hampir menimpa Shi Woo kalau saja tidak segera diselamatkan oleh Sun Ah.



Shi Woo sangat syok dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Tidak bisa berkata apa-apa ketika Sun Ah menanyakan keadaannya. Sun Ah bahkan tahu bahwa Shi Woo memiliki masalah dengan pendengarannya dan menyarankannya untuk pergi ke Sekolah Murim karena Ketua Hwang bisa menyembuhkannya. Sun Ah masih sempat mengingatkannya tentang Sekolah Murim sebelum akhirnya staf keamanan membawanya keluar.



Shi Woo termenung sambil memandangi hadiah-hadiah dari fansnya. Direktur agensinya menyuruhnya istirahat agar bisa kembali ke Seoul dan berobat ke RS. Shi Woo minta izin untuk istirahat selama sekitar setahun. Dir. Mengerti dan akan memikirkannya lagi begitu mereka kembali ke Seoul. Direktur terlihat sangat mengkhawatirkannya (mengkhawatirkan mesin pencetak uang terbanyak di perusahaannya).

Manajer Kim bicara dengan Direktur. Perusahaan mereka akan bangkrut kalau Shi Woo kehilangan pendengarannya karena Shi Woo juga merupakan komposer dan pencipta lagu. Direktur tertawa dan merencanakan akan mengeluarkan Shi Woo dari Mobius (kemungkinan karena kontrak Shi Woo sangat mahal, jadi dia berencana akan menciptakan skandal yang akan menghancurkan imej Shi Woo).


Ayah Chi Ang, CEO Wang baru selelsai menelepon seseorang  yang bernama Cheon Hee Jun dan mengatakan padanya untuk tidak terlalu buru-buru. Sekretarisnya lalu bertanya tentang keputusan memaksa Chi Ang untuk pergi ke Sekolah Murim. CEO Wang optimis rencananya akan berhasil karena Chi Ang sangat peduli dengan ibunya (menurutku CEO Wang akan memanfaatkan ibu Chi Ang supaya Chi Ang menuruti rencananya).






Shi Woo yang sedang menyetir mobil dikagetkan dengan kedatangan seorang artis rookie bernama Da Rim yang tiba-tiba menghadang mobilnya di jalanan yang sepi. Da Rim merupakan suruhan Direktur untuk menciptakan skandal dengan Shi Woo, apalagi Da Rim pernah menyatakan perasaan pada Shi Woo walaupun ditolak. Da Rim memeluk Shi Woo dan berbisik kalau Shi Woo harus menurutinya karena ini kesempatan terakhir bagi Shi Woo. Shi Woo kesal dan mengusir Da Rim keluar dari mobilnya.

Tiba-tiba datang sekelompok preman menghampiri mereka dan mengatakan akan mengambil gambar mereka. Sun Deok yang melintasi tempat itu (dengan motor dan seragam pengantar ayam gorengnya) mengatakan berulang-ulang pada dirinya sendiri untuk terlibat dengan urusan orang lain.



Tapi pada akhirnya Sun Deok tidak tahan dan mulai terlibat. Dia melemparkan helmnya ke salah satu preman itu. Sementara Shi Woo menyadari bahwa ada beberapa paparazzi yang sudah mengambil foto-foto mereka. Shi Woo bergegas meninggalkan tempat itu sementara Sun Deok menghajar preman-preman itu dan menyelamatkan Da Rim.

Kejadian itu masuk berita infotainment hanya dalam hitungan detik. Da Rim berbohong dengan mengatakan dia berkencan dengan Shi Woo tapi Shi Woo meninggalkannya di sana. Reporter juga mewawancarai Sun Deok yang ada di TKP dan bertanya apa benar Shi Woo meninggalkan mereka. Sun Deok bingung harus menjawab apa, karena dia memang hanya kebetulan melintas tempat itu dan tidak tahu kejadjian sebenarnya. Tapi reporter langsung menyimpulkan bahwa Shi Woo adalah orang brengsek yang bahkan meninggalkan seorang wanita karena tidak ingin ketahuan media.



Shi Woo berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya pada Direktur dan juga manajernya. Dia merasa hal itu adalah jebakan dari Da Rim. Tapi Direktur berkata media tidak akan percaya. Manajer kelepasan bicara bahwa reporter dari Scandal Patch (plesetan dari Dispatch? :p) sudah ada di TKP bahkan tanpa diminta. Shi Woo curiga dan bertanya siapa yang meminta reporter ada di sana? Tapi manajer tidak mau menjawab.



Chi Ang menemui Shi Woo untuk mengembalikan jas mereka yang tertukar. Dia meminta Shi Woo juga mengembalikan jasnya karena dia butuh ponselnya. Shi Woo yang sedang badmood langsung tancap gas dengan mobilnya tanpa mengindahkan kalimat Chi Ang. Chi Ang kesal dan mengutuk Shi Woo, lalu tiba-tiba orang-orang suruhan ayahnya kembali ‘menculik’nya.

Ibu Chi Ang meneleponnya dan menyuruh anaknya pergi ke Sekolah Murim. Apalagi Chi Ang sudah sering dikeluarkan dari sekolah sehingga tidak ada lagi univ. yang mau menerimanya. Chi Ang bertanya mengapa dia harus kuliah karena toh dia pewaris ShangHai Group (dia pikir suatu saat perusahaan ayahnya akan jatuh kepadanya). CEO Wang merebut ponsel istrinya dan bicara pada anaknya dengan nada dingin. Dia meminta Chi Ang sekolah di Murim setidaknya selama setahun seolah-olah sudah mati. CEO Wang berkata pada istrinya bahwa Chi Ang harus diberi pelajaran supaya menjadi manusia. Dia bahkan sudah 20 kali dikeluarkan dari sejak SMP. Ibu membela Chi Ang sudah tumbuh baik meski hidup terpisah dengan dirinya. Dia protes karena CEO Wang hanya keras terhadap Chi Ang saja (apa? Kalimatnya kok kalo diterjemahin seolah-olah mereka ada anak lain selain Chi Ang?). Ibu menyuruh supaya Chi Ang dikembalikan ke China karena di sana juga ada biara Shaolin, jadi tidak mesti harus ke Murim.



Chi Ang manyun setelah mendapat telepon dari ibunya tadi. Dia menggerutu bahwa dia ingin pipis tapi orang-orang suruhan ayahnya tidak percaya. Chi Ang memaksa mereka berhenti karena dia tidak tahan lagi. Pada akhirnya mereka berhenti di sebuah jalan yang berbatasan langsung dengan tebing curam. Chi Ang pura-pura akan pipis tapi lalu melarikan diri. Orang-orang itu mengejarnya sampai Chi Ang (sengaja) tersudut ke ujung tebing, mengancam akan melompat kalau mereka tidak menuruti keinginannya. Orang-orang itu sudah akan pasrah tapi Chi Ang pada akhirnya tetap jatuh ke sungai/laut/air. Mereka semua panik karena Chi Ang tidak bisa berenang.



Chi Ang pikir dirinya akan benar-benar mati, namun seseorang datang menyelamatkannya. Di antara batas kesadarannya, Chi Ang sempat bergumam bahwa orang itu cantik (heh?). orang itu adalah Sun Deok.

Sun Deok kesulitan menarik tubuh pingsan Chi Ang ke daratan. Dia bingung karena Chi Ang tidak juga siuman dan ragu hendak melakukan CPR saat tiba-tiba Chi Ang membuka matanya sedikit dan bertanya apakah Sun Deok jelmaan putri duyung (LOL, cowok satu ini kebanyakan nonton kartun Disney). Lalu Chi Ang kembali pingsan.




Para penggemar berkumpul di depan kantor agensi Shi Woo sambil melayangkan protes mereka atas sikap Shi Woo dengan kejadian semalam. Mereka berteriak marah dan merasa menyesal sudah menjadi fan Shi Woo padahal Shi Woo adalah orang yang brengsek. Mereka bahkan melempari mobil Shi Woo dengan telur dan menyuruh Shi Woo hengkang dari grup Mobius.

Shi Woo teringat perkataan seseorang yang menyelamatkannya saat kejadian lampu sorot itu. Shi Woo lalu mencoba mencari info soal Sekolah Murim di internet tapi nihil. Ponsel lain berbunyi, Shi Woo baru sadar kalau itu adalah ponsel Chi Ang dan ada pesan masuk dari ibu Chi Ang yang menanyakan apakah Chi Ang sudah tiba di Murim.





Chi Ang sedang diobati oleh seseorang di sebuah ruangan sederhana (lucu liat ekspresi Chi Ang yang rada ero karena mungkin mengira yang sedang mengobatinya adalah si jelmaan putrid duyung).  Chi Ang membuka mata dan langsung kaget ketika menyadari ekspektasinya tidak sesuai harapan, haha. Dia lalu bertanya di mana si putri duyung.

Si Putri Duyung sedang menjemur pakaian. Chi Ang terpesona dengan kecantikannya. Sun Deok, si Putri Duyung (haha) menyadari kehadiran Chi Ang lalu bertanya tentang keadaannya. Chi Ang menjelaskan dia anak dari CEO perusahaan ShangHai, jadi Sun Deok hanya perlu menyebutkan apapun keinginannya sebagai imbalan karena sudah menyelamatkan hidupnya, dia akan mengabulkannya. Sun Deok mencibirnya dan menyuruh Chi Ang pulang jika sudah merasa baikan karena sebentar lagi Sun Deok akan sekolah. Chi Ang bersemangat menanyakan soal umur dan sekolah Sun Deok. Ahjumma yang bersama mereka mengingatkan Chi Ang jangan bertingkah sok imut di depan Sun Deok, karena Sun Deok akan menghajarnya. Ahjumma hampir keceplosan menyebutkan bahwa Sun Deok adalah murid Sekolah Murim. Chi Ang semakin bersemangat setelah tahu kalau Sun Deok sekolah di Murim. Sun Deok cepat-cepat menutup mulut Chi Ang karena kalau sampai ayahnya tahu, dia bisa mati (ayah Sun Deok sepertinya tidak suka dengan Sekolah Murim).



Ayah dan ibu Chi Ang tiba di sana. Chi Ang mendadak mengubah keputusannya dan berkata dia akan pergi ke Sekolah Murim (karena dia merasa sekolah itu akan menyenangkan?). Dia berjanji akan melakukannya dengan benar kali ini. Dan sebagai imbalannya, dia ingin begitu kembali ke China, dia bisa pulang dengan membawa ibu dan juga satu orang lagi.



Shi Woo akhirnya bisa menemukan info soal Murim (setidaknya dia akhirnya bisa tiba di pegunungan Murim). Shi Woo mulai berjalan sendirian menyusuri hutan yang penuh pohon putih (aku gak tau jenis pohonnya.  Pokoknya keren banget, hehe). Sementara itu Chi Ang dan Sun Deok juga mulai berjalan menuju Sekolah Murim.

Sun Deok menemukan tumbuhan bernama daun harimau yang berguna untuk obat luka. Chi Ang menyadari sesuatu yang lain mengalihkan fokusnya, dan itu adalah kupu-kupu jenis Tiger Swallowtail. Chi Ang mengatakan kupu-kupu jenis itu sebagai simbol keberuntungan. Sun Deok juga menanggapi orang Korea juga menganggapnya seperti itu (mungkin karena langka, jadi mereka menganggap siapa yang menemukan kupu-kupu itu beruntung). Chi Ang berkata dia akan menangkap kupu-kupu itu untuk Sun Deok. Sun Deok menolaknya, tapi Chi Ang sudah menjauh untuk berburu kupu-kupu. Ululululu~
Dan pada akhirnya Chi Ang tersesat.

Sun Deok yang sedang mencari Chi Ang malah berpapasan dengan Shi Woo. Shi Woo ingat bahwa Sun Deok adalah gadis pengantar ayam yang muncul di TKP malam itu. Shi Woo mengira Sun Deok adalah sasaeng fan yang mengikutinya hingga ke hutan. Sun Deok berusaha menjelaskan yang sebenarnya tapi Shi Woo tidak percaya. Dia menarik tangan Sun Deok dan Chi Ang yang melihatnya langsung mendorong Shi Woo. Mereka berdua jatuh bergulingan menuruni jalan hutan. Sun Deok kaget.



Lalu hal ajaib terjadi. Di daerah tempat Shi Woo dan Chi Ang terjatuh, tiba-tiba angin bertiup kencang. Lalu pohon-pohon menumbuhkan dedaunan di batang kayunya dengan cepat. Perlahan-lahan, sebuah bangunan ala kastil Harry Potter muncul. Mereka berdua takjub dan memutuskan untuk mendekati bangunan itu setelah meyakinkan diri mereka bahwa itu adalah Sekolah Murim.



Murid-murid dan juga pengajar Murim berhamburan keluar. Banyak juga murid yang sepertinya berasal dari luar Korea. Seorang pria (yang di awal episode membawa seorang balita dan bertarung melawan banyak orang) berpenampilan rapi menyeruak di tengah mereka. Pria itu bernama Hwang Moosung.

“Segel telah dibuka.”




Komentar
Huwaa~  episode 1 muncul dan itu di luar ekspektasiku. Maksudku aku beneran gak nyangka kalo drama ini mengandung unsur magic, dan itu keren!!!~. Sebelumnya kupikir drama ini tentang anak sekolahan, SMA gitu. Tapi mengingat usia Shi Woo dan Chi Ang yang udah 20 tahun, gak mungkin kan kalo mereka masih SMA?
Dan di awal episode juga udah terasa aura dark-nya. Aku juga menduga balita perempuan yang digendong itu adalah Shim Sun Deok. Karena… yahh, biasanya kan emang biasanya selalu ada rahasia kelahiran di drama KBS :v .

Soal Shi Woo yang tanpa disadari punya kemampuan menahan beban berat itu (dia bisa menghentikan jatuhnya lampu sorot, walau hanya sebentar), aku menduga dia emang punya kemampuan khusus itu sejak lahir dan yakin kemampuannya akan semakin berkembang di  Murim.

Sejauh ini aku benci dengan dua orang direktur. Yang satu direktur agensinya Shi Woo yang ternyata ingin melenyapkan Shi Woo dari industri musik dan satu lagi CEO Wang, ayahnya Chi Ang. Walaupun saat ini baru direktur agensi yang menyebalkan, bayangin, dia menciptakan skandal buat menghancurkan imej Shi Woo, artisnya sendiri. Aku sampai membayangkan apakah skandal artis Korea yang saat ini, ada beberapa yang juga dibikin oleh agensinya? Haha.
Ngeliat Shi Woo, entah kenapa aku langsung mikir ke GD, minus skandal dengan artis dan penyakit kupingnya. Dia artis emas agensinya karena bisa nulis lagu dan juga ngeproduserinya. Shi Woo juga penghasil uang terbanyak di agensinya dan juga artis yang mahal. Mungkin aja kan writernim terinspirasi bikin karakter Shi Woo dari GD? :D

Wang Chi Ang… wahh, beneran trouble maker atau lebih tepat disebut rascal ya? Pemberontak? Masa dia udah dikeluarkan dari sekolah lebih dari 20 kali? Berarti guru-gurunya emang udah gak sanggup menghadapi kelakuan Chi Ang. Aku suka karakter Chi Ang terasa lebih ceria dibanding Shi Woo. Kalau aku gak salah inget, sepanjang episode, aku belum pernah ngeliat Shi Woo senyum. Sementara Chi Ang sering tersenyum walaupun sifatnya sama ketusnya dengan Shi Woo. Chi Ang tersenyum ketika menelepon ibunya. Walaupun dia mengakui sendiri kalau dia anak di luar nikah (mungkin ibunya dan CEO Wang gak nikah?), tapi dia tetap berusaha menghormati mereka. Dia bahkan semacam takut-tapi-gak-juga gitu ke CEO Wang.
(Sebenarnya aku hampir mau stop nonton drama begitu ngeliat adegan awal Chi Ang yang muncul di bandara, dengan sekompi ‘orang-orang’ ayahnya gitu. Tapi aku bertahan demi Lee Hyun Woo. Aku akan bertahan demi Lee Hyun Woo. Lagian genrenya sci-fi dan action kan, bukan menitikberatkan pada perusahaan bapaknya Chi Ang? Aku berharap gak akan lagi ngeliat adegan sejenis itu di episode-episode mendatang).

Overall, aku cukup puas dengan episode perdana Murim School. Semoga drama ini bisa mengikuti jejak kepopuleran Sassy Go Go ya, yang walaupun ratingnya rendah, tapi tetap bisa mempertahankan keindahan alur dan juga pelajaran hidup berharganya. Omong-omong, aku belum tahu soal rating Murim ini, tapi dari yang aku baca di forum soompi-nya, Murim masuk 5 besar di situs pencarian Korea. Ini udah bisa ngebuktiin seberapa popular dramanya dong?
Ayo Murim, patahkan anggapan netizen yang menganggap remeh dan yang bilang drama ini ditakdirkan buat gagal. Buktikan kalo komentar netizen kasar itu salah. Murim School, hwaiting!!

160113, 05.40 WIB

Ujen/박수잔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar