Judul : The Chronicles
of Audy ; 4/4 (Book 3)
Jenis : Fiksi, remaja
Tebal : 314 halaman
Pengarang : Orizuka
Penerbit : Penerbit
Haru
ISBN 978-602-7742-53-6
Yosshh… tulisan pertama di bulan Juni ^^
Aku nggak tahu apa tulisan ini bisa disebut dengan
review-an, mungkin nanti isinya bakalan lebih banyak dengan bacotanku doang
>.< Pertama kalinya juga bikin
review novel (terakhir kali, aku melakukan review itu saat masih sekolah,
itupun karena tugas dari Guru Bahasa Indonesia *pastinya*).
Oke. Jadi ceritanya aku ikutan Pre Order (PO) novel
dari novelis Indonesia favoritku, Okke Rizka Septania alias Orizuka. Dan aku cukup kaget dengan kedatangan novel ini yang lebih awal dari dugaanku semula. Buku ini sampe di rumahku tanggal 9 Juni, padahal kupikir tanggal 10 Juni adalah batas awal pengiriman buku. Well, seharusnya aku bersyukur kan? Haha.
Novel TCOA 4/4-ku yang bertanda tangan kak Orizuka ^^ |
Novel
beliau yang satu ini merupakan rangkaian seri The Chronicles of Audy (TCOA). Buku
pertamanya diberi sub judul 4R, buku ke dua 21 dan buku ke tiga bersub judul 4/4.
Novel TCOA ini sukses membuatku jadi semacam ngefangirling makhluk fiktif bernama Rex Rashad. Dia itu sumveh…
oh-so-my-style banget. Aku tahu tokoh itu ciptaan kak Orizuka (selaku
pengarangnya), walaupun aku ngerasa Rex ini semacam ngingetin aku sama Irie
Naoki dari dorama Itazura na Kiss, tapi aku nggak pernah ngefangirling Irie Naoki. Mungkin juga
karena Rex lebih lokal *bwakk*
Dan hal yang lebih menyenangkan, ternyata nggak cuma
aku yang jadi fangirl-nya dedek Rex. Yyeah, saat membacanya, aku seumuran Audy
dan itu berarti, Rex lima tahun lebih muda dariku ㅠ.ㅠ
Aku pengin review ini mengalir aja, tanpa harus
mengikuti aturan baku sebuah review. Aku akan memulainya dari sinopsis ya
^^
Warning
: mungkin tulisan ini mengandung spoiler ^^
Sinopsis
TCOA book 3 ini masih bercerita tentang cewek yang
sedang dipusingkan dengan masalah skripsisnya yang bahkan outline-nya aja belum
kelar-kelar. Dia ini semacam manusia yang terlalu nyaman berleha-leha deh. Dan
oh, namanya Audy Nagisa. Mahasiswi UGM jurusan Hubungan Internasional yang
bahkan hingga detik-detik terakhir menjelang kelulusannya, dia masih heran
kenapa bisa masuk UGM jurusan Hubungan Internasional itu. Jika ada yang
bertanya, dia akan menjawab diplomatis, ‘Kebesaran Tuhan’, walau Rex akan
meralatnya dengan kalimat, ‘Lebih tepatnya Misteri Ilahi.’ Di buku pertama
diceritakan Audy yang saat itu sedang kesulitan ekonomi (ortunya terjebak
investasi abal-abal dan dia diusir ibu kos gegara telat bayar sewa) akhirnya ‘dijebak’
kontrak sepihak oleh pengacara kece yang menurutnya doppleganger-nya Keanu
Reeves versi berlesung pipi sebelah bernama Regan Rashad. Ternyata Audy bukan cuma
dipekerjakan buat jadi baby sitter balita jenius berusia kurang dari
lima tahun (ya iyalah, yang namanya balita kan emang sebutan buat bocah usia di
bawah lima tahun), tapi juga jadi pembantu rumah tangga. Audy harus membereskan
rumah, mencuci piring, masak (yang seringnya gagal) dan juga ‘mengasuh’
adik-adik Regan yang lain, Romeo, Rex dan si balita not so balita, Rafael.
4R!!~
Lanjut buku ke dua, Audy yang masih bekerja di rumah
4R mulai bisa beradaptasi, setelah mendengar kalimat Regan yang sangat syahdu
dan diplomatis menyebut Audy sebagai bagian dari keluarga 4R, bahkan Rex juga
mendukung dengan menambahkan tulisan 4R1A di kotak pos rumah mereka. Akhirnya
Audy pun kembali menetap di sana setelah sebelumnya hampir pergi dari rumah
itu. Di buku ke dua juga diceritakan salah satu dari 4R (yang pasti bukan
Rafael ya, dia kan masih balita) menyatakan perasaannya pada Audy dengan cara
yang sangat kasual. Cara dia ‘nembak’ itu lho yang bikin Audy nggak percaya
kalau dia ‘ditembak’. Di akhir buku ke dua, ada suatu hal yang membuat Audy
akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah 4R dengan berbesar hati.
Balik lagi ke buku ke tiga.
Audy, yang sudah kembali ngekos ujung-ujungnya malah
kelabakan sendiri setelah mengalami ‘penembakan’ oleh sosok yang sebelumnya
dianggap Audy sebagai ‘Makhluk yang Tak Terjangkau’. Di saat dia mulai
blingsatan dan salting gegara ditaksir orang, eh yang bersangkutan malah
adem-ayem aja menghadapinya. Semacam nggak normal untuk manusia normal kayak
Audy. Menurutnya, kalo orang normal main taksir-taksiran kan seharusnya orang
itu menunjukkan rasa cintanya kepada orang yang disukainya. Tapi hal itu nggak
terjadi pada Audy. Aku juga ngerasa kasihan sama nasib Audy (dan juga sebal di
saat dia bertingkah sangat norak). Di buku ke tiga juga ada masalah besar yang
bikin 4R di ambang perpisahan.
Oh ya, hampir kelupaan mau ngasih pendapat soal arti dari 4/4. Itu pastinya berhubungan dengan 4R (Regan, Romeo, Rex dan Rafael). Mungkin ini harapan Audy yang pengin 4R tetap bersatu karena 4/4 = 1. Dia nggak pengin 4R tercerai berai dan hancur. Karena dia ngerasa kebahagiaan 4R adalah kebahagiaannnya juga. Audy juga bilang peran 4R sama besarnya karena masing-masing R mewakili 1/4 bagiannya.
Komentar
setelah selesai membaca TCOA 4/4? Semoga ada buku ke 4-nya, yang khusus
membahas masalah utama AuRex (duh, ini nama couple aku bikin sendiri, karena
aku #TeamRex *yahh, ketahuan*).
Setelah ngomongin alur cerita, kita biasanya
ngomongin apalagi? Kelebihan dan kekurangan novel ya? Hmm, aku mulai dari
kekurangan dulu coba.
Kekurangan
dari
novel ini ada beberapa hal. Pertama, kurang panjang!!! Wkwkwkk XD
314 halaman itu kurang panjang. Aku cuma nyelesain
bacanya dalam waktu 2 jam. Bagian akhirnya pun aku ngerasa masih sangat gantung
(aku bela-belain bikin fanfic-nya buat mengantisipasi jikalau Book 3 adalah
buku terakhir dan endingnya kurang memuaskan).
Buat yang mau baca silakan ke sini
Dan ternyata, Penerbit Haru & kak Ori berencana nerbitin buku ke 4 bulan Juni 2016. Jadi, selama nunggu, aku bikin lagi fanfic TCOA, semoga aja nantinya akhir cerita di buku ke 4 dibuat dengan lebih indah *tsahh*
Silaka kalo mau baca ^^
Dan ternyata, Penerbit Haru & kak Ori berencana nerbitin buku ke 4 bulan Juni 2016. Jadi, selama nunggu, aku bikin lagi fanfic TCOA, semoga aja nantinya akhir cerita di buku ke 4 dibuat dengan lebih indah *tsahh*
Silaka kalo mau baca ^^
Hal ke dua yang jadi kekurangannya? Aku kurang suka
kenorakan Audy. Okelah di buku pertama dan kedua masih bisa kumaklumi, tapi ada
beberapa hal di buku ke tiga yang membuatku (sebagai sesama cewek (?) berusia
22 tahun) merasa malu dengan kelakuannya. Walaupun di beberapa hal aku ngerasa
Audy tuh aku banget, tapi di sisi lain aku berharap aku nggak senorak Audy :v
Dan oh, sayang sekali di buku ke tiga ini romantismenya terasa sangat kurang.
Emang sih ceritanya masih berfokus ke keluarga 4R, tapi kan ini kronik
kehidupan Audy. Demi apa, dia juga berhak mendapatkan porsi cerita cinta yang
cukup (aku juga bingung aku ngomong apa).
Oke, oke, kayaknya aku cuma nemu dua kekurangan dari
novel ini. Aku akan lanjut ke kelebihannya. Kelebihan dari cerita? Seperti biasa, aku selalu suka gaya
penulisan kak Orizuka yang remaja banget. Beliau mampu menempatkan komedi di
saat-saat yang pas. Jadi saat ada adegan sedih ataupun serius pun, aku gak jadi
masam gegara ada selipan humor cerdasnya. Ditambah, kak Orizuka gak perlu dark humor ataupun adult humor buat bikin aku ketawa. Humor-humor ringan, cerdas dan
tipikal kak Ori banget itulah yang aku suka. Salah satunya yang paling kuingat
adalah di TCOA buku ke dua, di bagian Audy mendeskripsikan karakter Romeo, ‘Romeo,
anak ke dua. Yang bisa jadi idola di kalangan tunawisma…’ Puh-leaseee :v gak
tahu kenapa kalimat itu selalu bisa bikin aku senyam-senyum geli. Pokoknya gaya
penulisan kak Ori (terutama TCOA the series) ini TOP banget. Aku gak akan bosen
baca berulang-ulang dan rela senyum-senyum meringis sendirian baca
karya-karyanya.
BTW sampul bukunya juga manis. Warna utamanya
coklat. Dengan gambar ala manga yang cute gitu, dan di bagian judul tertulis
simpel aja, ‘The Chronicles of Audy’ pake semacam pita ungu. Aku dengar tulisan
TCOA itu hasil tulisan tangan kak Ori sendiri ya? Sebelas-dua belas lah sama
tulisanku *bwakk*
Ehm, sebenarnya masih banyak yang pengen kutulis
mengenai TCOA 4/4 ini, tapi mungkin bakal kusambung lagi di postingan selanjutnya, in syaa Alloh. Aku akan bahas mengenai tokoh-tokohnya dan juga
mungkin FF TCOA yang bakal kutulis untuk menanggapi ‘kehausan’ku akan cerita
kronik kehidupan Audy Nagisa (dan juga Rex).
Kbye, salam kece,
Ujen, 150610, 21.34 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar