Rabu, 10 Juni 2015

[CIAP-CIAP : Review] Novel The Chronicles of Audy ; 4/4

Judul : The Chronicles of Audy ; 4/4 (Book 3)
Jenis : Fiksi, remaja
Tebal : 314 halaman
Pengarang : Orizuka
Penerbit : Penerbit Haru
ISBN  978-602-7742-53-6


Yosshh… tulisan pertama di bulan Juni ^^

Aku nggak tahu apa tulisan ini bisa disebut dengan review-an, mungkin nanti isinya bakalan lebih banyak dengan bacotanku doang >.<  Pertama kalinya juga bikin review novel (terakhir kali, aku melakukan review itu saat masih sekolah, itupun karena tugas dari Guru Bahasa Indonesia *pastinya*).

Oke. Jadi ceritanya aku ikutan Pre Order (PO) novel dari novelis Indonesia favoritku, Okke Rizka Septania alias Orizuka. Dan aku cukup kaget dengan kedatangan novel ini yang lebih awal dari dugaanku semula. Buku ini sampe di rumahku tanggal 9 Juni, padahal kupikir tanggal 10 Juni adalah batas awal pengiriman buku. Well, seharusnya aku bersyukur kan? Haha.

Novel TCOA 4/4-ku yang bertanda tangan kak Orizuka ^^


Novel beliau yang satu ini merupakan rangkaian seri The Chronicles of Audy (TCOA). Buku pertamanya diberi sub judul 4R, buku ke dua 21 dan buku ke tiga bersub judul 4/4. Novel TCOA ini sukses membuatku jadi semacam ngefangirling makhluk fiktif bernama Rex Rashad. Dia itu sumveh… oh-so-my-style banget. Aku tahu tokoh itu ciptaan kak Orizuka (selaku pengarangnya), walaupun aku ngerasa Rex ini semacam ngingetin aku sama Irie Naoki dari dorama Itazura na Kiss, tapi aku nggak pernah ngefangirling Irie Naoki. Mungkin juga karena Rex lebih lokal *bwakk*

Dan hal yang lebih menyenangkan, ternyata nggak cuma aku yang jadi fangirl-nya dedek Rex. Yyeah, saat membacanya, aku seumuran Audy dan itu berarti, Rex lima tahun lebih muda dariku .

Aku pengin review ini mengalir aja, tanpa harus mengikuti aturan baku sebuah review. Aku akan memulainya dari sinopsis ya ^^

Warning : mungkin tulisan ini mengandung spoiler ^^

Sinopsis TCOA book 3 ini masih bercerita tentang cewek yang sedang dipusingkan dengan masalah skripsisnya yang bahkan outline-nya aja belum kelar-kelar. Dia ini semacam manusia yang terlalu nyaman berleha-leha deh. Dan oh, namanya Audy Nagisa. Mahasiswi UGM jurusan Hubungan Internasional yang bahkan hingga detik-detik terakhir menjelang kelulusannya, dia masih heran kenapa bisa masuk UGM jurusan Hubungan Internasional itu. Jika ada yang bertanya, dia akan menjawab diplomatis, ‘Kebesaran Tuhan’, walau Rex akan meralatnya dengan kalimat, ‘Lebih tepatnya Misteri Ilahi.’ Di buku pertama diceritakan Audy yang saat itu sedang kesulitan ekonomi (ortunya terjebak investasi abal-abal dan dia diusir ibu kos gegara telat bayar sewa) akhirnya ‘dijebak’ kontrak sepihak oleh pengacara kece yang menurutnya doppleganger-nya Keanu Reeves versi berlesung pipi sebelah bernama Regan Rashad. Ternyata Audy bukan cuma dipekerjakan buat jadi baby sitter balita jenius berusia kurang dari lima tahun (ya iyalah, yang namanya balita kan emang sebutan buat bocah usia di bawah lima tahun), tapi juga jadi pembantu rumah tangga. Audy harus membereskan rumah, mencuci piring, masak (yang seringnya gagal) dan juga ‘mengasuh’ adik-adik Regan yang lain, Romeo, Rex dan si balita not so balita, Rafael. 4R!!~

Lanjut buku ke dua, Audy yang masih bekerja di rumah 4R mulai bisa beradaptasi, setelah mendengar kalimat Regan yang sangat syahdu dan diplomatis menyebut Audy sebagai bagian dari keluarga 4R, bahkan Rex juga mendukung dengan menambahkan tulisan 4R1A di kotak pos rumah mereka. Akhirnya Audy pun kembali menetap di sana setelah sebelumnya hampir pergi dari rumah itu. Di buku ke dua juga diceritakan salah satu dari 4R (yang pasti bukan Rafael ya, dia kan masih balita) menyatakan perasaannya pada Audy dengan cara yang sangat kasual. Cara dia ‘nembak’ itu lho yang bikin Audy nggak percaya kalau dia ‘ditembak’. Di akhir buku ke dua, ada suatu hal yang membuat Audy akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah 4R dengan berbesar hati.

Balik lagi ke buku ke tiga.

Audy, yang sudah kembali ngekos ujung-ujungnya malah kelabakan sendiri setelah mengalami ‘penembakan’ oleh sosok yang sebelumnya dianggap Audy sebagai ‘Makhluk yang Tak Terjangkau’. Di saat dia mulai blingsatan dan salting gegara ditaksir orang, eh yang bersangkutan malah adem-ayem aja menghadapinya. Semacam nggak normal untuk manusia normal kayak Audy. Menurutnya, kalo orang normal main taksir-taksiran kan seharusnya orang itu menunjukkan rasa cintanya kepada orang yang disukainya. Tapi hal itu nggak terjadi pada Audy. Aku juga ngerasa kasihan sama nasib Audy (dan juga sebal di saat dia bertingkah sangat norak). Di buku ke tiga juga ada masalah besar yang bikin 4R di ambang perpisahan.

Oh ya, hampir kelupaan mau ngasih pendapat soal arti dari 4/4. Itu pastinya berhubungan dengan 4R (Regan, Romeo, Rex dan Rafael). Mungkin ini harapan Audy yang pengin 4R tetap bersatu karena 4/4 = 1. Dia nggak pengin 4R tercerai berai dan hancur. Karena dia ngerasa kebahagiaan 4R adalah kebahagiaannnya juga. Audy juga bilang peran 4R sama besarnya karena masing-masing R mewakili 1/4 bagiannya.

Komentar setelah selesai membaca TCOA 4/4? Semoga ada buku ke 4-nya, yang khusus membahas masalah utama AuRex (duh, ini nama couple aku bikin sendiri, karena aku #TeamRex *yahh, ketahuan*).

Setelah ngomongin alur cerita, kita biasanya ngomongin apalagi? Kelebihan dan kekurangan novel ya? Hmm, aku mulai dari kekurangan dulu coba.

Kekurangan dari novel ini ada beberapa hal. Pertama, kurang panjang!!! Wkwkwkk XD
314 halaman itu kurang panjang. Aku cuma nyelesain bacanya dalam waktu 2 jam. Bagian akhirnya pun aku ngerasa masih sangat gantung (aku bela-belain bikin fanfic-nya buat mengantisipasi jikalau Book 3 adalah buku terakhir dan endingnya kurang memuaskan).
 Buat yang mau baca silakan ke sini

Dan ternyata, Penerbit Haru & kak Ori berencana nerbitin buku ke 4 bulan Juni 2016. Jadi, selama nunggu, aku bikin lagi fanfic TCOA, semoga aja nantinya akhir cerita di buku ke 4 dibuat dengan lebih indah *tsahh*

Silaka kalo mau baca ^^

Hal ke dua yang jadi kekurangannya? Aku kurang suka kenorakan Audy. Okelah di buku pertama dan kedua masih bisa kumaklumi, tapi ada beberapa hal di buku ke tiga yang membuatku (sebagai sesama cewek (?) berusia 22 tahun) merasa malu dengan kelakuannya. Walaupun di beberapa hal aku ngerasa Audy tuh aku banget, tapi di sisi lain aku berharap aku nggak senorak Audy :v Dan oh, sayang sekali di buku ke tiga ini romantismenya terasa sangat kurang. Emang sih ceritanya masih berfokus ke keluarga 4R, tapi kan ini kronik kehidupan Audy. Demi apa, dia juga berhak mendapatkan porsi cerita cinta yang cukup (aku juga bingung aku ngomong apa).

Oke, oke, kayaknya aku cuma nemu dua kekurangan dari novel ini. Aku akan lanjut ke kelebihannya. Kelebihan dari cerita? Seperti biasa, aku selalu suka gaya penulisan kak Orizuka yang remaja banget. Beliau mampu menempatkan komedi di saat-saat yang pas. Jadi saat ada adegan sedih ataupun serius pun, aku gak jadi masam gegara ada selipan humor cerdasnya. Ditambah, kak Orizuka gak perlu dark humor ataupun adult humor buat bikin aku ketawa. Humor-humor ringan, cerdas dan tipikal kak Ori banget itulah yang aku suka. Salah satunya yang paling kuingat adalah di TCOA buku ke dua, di bagian Audy mendeskripsikan karakter Romeo, ‘Romeo, anak ke dua. Yang bisa jadi idola di kalangan tunawisma…’ Puh-leaseee :v gak tahu kenapa kalimat itu selalu bisa bikin aku senyam-senyum geli. Pokoknya gaya penulisan kak Ori (terutama TCOA the series) ini TOP banget. Aku gak akan bosen baca berulang-ulang dan rela senyum-senyum meringis sendirian baca karya-karyanya.

BTW sampul bukunya juga manis. Warna utamanya coklat. Dengan gambar ala manga yang cute gitu, dan di bagian judul tertulis simpel aja, ‘The Chronicles of Audy’ pake semacam pita ungu. Aku dengar tulisan TCOA itu hasil tulisan tangan kak Ori sendiri ya? Sebelas-dua belas lah sama tulisanku *bwakk*

Ehm, sebenarnya masih banyak yang pengen kutulis mengenai TCOA 4/4 ini, tapi mungkin bakal kusambung lagi di postingan selanjutnya, in syaa Alloh. Aku akan bahas mengenai tokoh-tokohnya dan juga mungkin FF TCOA yang bakal kutulis untuk menanggapi ‘kehausan’ku akan cerita kronik kehidupan Audy Nagisa (dan juga Rex).

Kbye, salam kece,


Ujen, 150610, 21.34 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar